Industri tekstil terus berkembang hingga saat ini. Namun, seiring dengan hal itu dampak yang dihasilkan oleh limbah cair zat warnanya juga semakin mengancam kehidupan manusia. Misalnya saja biru metilena yang bisa menyebabkan mual, muntah, sakit kepala hingga hipertensi.
Dari sinilah, lima mahasiswa Fakultas Matematika dan IPA (FMIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) terinspirasi untuk menciptakan solusi atas permasalahan ini. Nanas, itulah yang digunakan oleh tim yang terdiri dari Frengki Siburian, Arie Megha Rukhmana, Nugroho Aji Andhika, Yuthika Rizqi Noviyanti dan Suryadi Atmaja ini.
Mereke mengolah kulit nanas menjadi nata de pina sebagai bahan baku membran selulosa bakterial. Tak hanya itu saja penemuan ini juga memiliki beberapa keuntungan dibandingkan dengan pengolahan limbah cair zat warna pada umumnya yakni menghemat energi karena dilakukan pada suhu kamar. Juga ramah lingkungan, bahkan bersifat modular dan kompak sehingga mudah dikembangkan di tempat yang terbatas. Berdasarlam hasil uji coba, membran kulit nanas ini bisa menurunkan konsentrasi limbah cair biru metilena hingga batas baku yang ditetapkan yakni 5 ppm. (afra-gsj/int/new)
0 komentar:
Posting Komentar