Suatu kawasan akan mempunyai kontribusi bagi manusia, apabila budidayanya baik. Karena dengan adanya budidaya itulah suatau kawasan dapat berkembang. Demikian halnya yang dilakukan oleh Sinarmas Forestry (SMF) terhadap Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB).
Saat ini, pihak SMF bekerjasama dengan masyarakat gsk-bb untuk mengembangkan budidaya keanekaragaman hayati yang ada di Desa Temiang. Diantaranya , budidaya ikan baung, ikan selais, dan labi-labi. Dipilihnya ikan serta labi-labi tersebut, dikarenakan mereka mempunyai nilai jual yang tinggi. Jika dibudidayakan dengan baik, tentunya akan meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, juga turut menjaga kelestarian keanekaragaman hayati gsk-bb agar terus berkembang biak.
“Budidaya ikan dan labi-labi ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Selain itu, juga turut melestarikan keanekaragaman hayati gsk-bb agar tetap ada dan terus berkembang biak,” papar Yuyu Arlan, Manager Flagship Conservation SMF tersebut.
Budidaya yang dilakukan di Desa Temiang tersebut turut mengajak masyarakat. Selain itu, pihak SMF juga mengajak mahasiswa jurusan perikanan Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Islam Riau untuk turut bekerja sama dalam budidaya tersebut.
”Tidak hanya pihak internal dari SMF saja. Tetapi, kami juga turut mengajak masyarakat serta mahasiswa jurusan perikanan Fakultas Ilmu Kelautan Universitas Islam Riau untuk bekerja sama,” cetus Yuyu Arlan.
Ia juga menambahkan, bahwa budidaya tersebut merupakan altenatif yang bagus untuk mengembangkan potensi gsk-bb. Serta menjadi sebuah jembatan yang panjang untuk perkembangan cagar biosfer pertama di Riau tersebut.(PIA/GSJ-NEWS)
0 komentar:
Posting Komentar