Blogger Tricks


0

Popehramu Menari di Bibir Sungai

Riau Pos - For Us Kamis, 15 Desember 2011




Di Negeri Seribu Suluk, mata Anda bisa dibuat terpesona oleh cantiknya kupu-kupu yang menari di bibir sungai. Atau melihat cantiknya koleksi awetan serangga bersayap indah di Pusat Informasi Kupu-kupu Sumatera.

Laporan Andi Noviriyanti, Rambah

andinoviriyanti@riaupos.com
   Tiba-tiba saja sekelompok kupu-kupu aneka warna berhamburan terbang dari bibir Sungai Suaman, Kecamatan Rambah, Kabupaten Rohul, Rabu (9/2) siang. Makhluk cantik bernama lokal Popehramu itu sepertinya sedikit terusik melihat kehadiran tim Riau Pos For Us yang memang tengah mencari-cari keberadaannya. Pinggiran sungai itu kerap  dikabarkan tempat kupu-kupu hinggap.
    Melihat kupu-kupu yang berhamburan itu, tim pun memilih duduk diam tenang sembari mengamatinya dengan jarak sekitar tiga meter. Kupu-kupu yang terbang tadi pun melayang terbang seakan-akan menari dan kembali hinggap di bibir sungai. Sepertinya asyik mengisap sesuatu dari atas tanah.
    “Itu kelompok kupu-kupu jantan. Biasanya mereka keluar di siang hari dari jam 12-an sampai pukul empat petang nanti. Ada sesuatu di tanah itu yang mereka hisap,” ujar Yusri Syam, seorang peneliti kupu-kupu di Rohul yang hari itu mendampingi tim.
   Pesona kupu-kupu di Rohul kini memang tengah digesa. Bahkan tak jauh dari sungai tempat kami mengamati kupu-kupu tersebut, telah dibangun pusat informasi kupu-kupu Sumatera lengkap dengan penangkarannya. Tepatnya berada di objek wisata air panas Hapanasan, Desa Sialang Jaya, Kecamatan Rambah, sekitar 9 Km dari pusat kota Pasirpengaraian, ibu kota Kabupaten Rohul.
    Menurut Kabid Pariwisata Rohul Zainal Abidin, yang hari itu turut mendampingi tim, kekayaan kupu-kupu yang dimiliki daerah itu, kini telah dijadikan objek wisata. Khususnya untuk memperkaya objek wisata air panas di tempat itu.
    Itulah sebabnya melalui dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Rohul tahun 2009 dibangun pusat informasi kupu-kupu. Bangunannya menyerupai bentuk kupu-kupu.
    Di dalamnya berisi lengkap informasi tentang kupu-kupu lengkap dengan penamaannya dalam bahasa daerah Rokan. Terdapat juga di dalamnya koleksi awetan kupu-kupu. Beberapa di antaranya merupakan spesies langka dan dilindungi. Misalnya spesies Trogonoptera, Idea sp, Papilionidae, dan Brokiana Sp.
    Tahun 2010, tambahnya, atas bantuan Dinas Kebudayaan, Kesenian dan Pariwisata (Disbudsenipar) Provinsi Riau, dibangunkan pula tempat penangkaran kupu-kupu tepat di sampingnya. Ukuran 8 x 12 meter. Namun karena masih baru, belum ada kupu-kupu yang ditangkarkan di tempat itu. Tempat penangkaran itu baru saja ditanami beberapa jenis tumbuhan yang menjadi pakan bagi ulat kupu-kupu dan tumbuhan berbunga yang menjadi tempat menghisap nectar bagi kupu-kupu dewasa (imago).
    Objek wisata kupu-kupu itu dirintis oleh Yusri Syam, staf Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rohul, sejak tahun 2003 lalu. Kegiatan itu diawali karena suatu kebetulan  karena saat pulang kampung mengantar istrinya yang orang Sulawesi Selatan. Di sana dia mengunjungi Taman Nasional Bantimurung Bulusaraung (TNBB), terkenal sebagai Kerajaan Kupu-kupu (habitat kupu-kupu, red).
    Selain itu, Yusri juga mengaku sangat cinta pada lingkungan hidup dan kelestarian budaya di tanah kelahirannya,  Negeri Seribu Suluk, julukan bagi Kabupaten Rohul. Oleh karena itu baginya melestarikan kupu-kupu sama halnya dengan melestarikan lingkungan dan budaya. Pasalnya kelimpahan kupu-kupu menjadi pertanda lingkungan di sekitarnya masih baik.
    “Jika lingkungan rusak, maka kebudayaan akan hilang. Misalnya ketika hutan rusak, atau sungai rusak, maka banyak kegiatan adat tidak dapat dilaksanakan. Karena prasarana dan sarananya terganggu. Jadi bukan moderisasi yang menghilangkan kebudayaan,” ujarnya.
    Lebih jauh, tentang kupu-kupu sebagai indikator kelestarian lingkungan diterangkannya lewat pernyataan bahwa kupu-kupu merupakan herbivora spesialis. Keragamannya menjadi bertanda keragaman jenis tumbuhan tempat itu. Bila ada 200 jenis kupu-kupu di tempat itu, maka bisa dipastikan ada 200 jenis pula jenis tumbuhan di tempat itu. Pasalnya ulat kupu-kupu hanya memakan satu jenis tanaman sebagai pakannya.
    “Saya pernah membuktikan, memberikan pakan lain pada ulat kupu-kupu. Terbukti ulat itu mati. Jadi kalau kita melihat ada satu jenis kupu-kupu dan tahu tumbuhan yang jadi pakan ulatnya, maka tampan melihat tumbuhannya, kita bisa tahu dalam raidus 3 Km di tempat itu bisa ditemukan jenis tanaman tersebut,” jelas pria kelahiran 10 Februari 1972 itu.
    Sementara kaitannya dengan kebudayaan, menurutnya kupu-kupu merupakan intaian atau pertanda (sarana informasi) bagi masyarakat Rokan. Baik di bidang pertanian, cuaca, perubahan alam, ramalan, mistik, dan lain sebagainya.
    Misalnya, jika kupu-kupu muncul di rumah maka itu menandakan ada sesuatu yang terjadi dalam kehidupan seseorang, keluarga ataupun diri yang melihatnya. Contoh lainnya misalnya kupu-kupu di halaman, itu menandakan keadaan hari ataupun suasana tamu yang menyenangkan dan memberikan kebahagian di sekitar rumah. Itu bisa pula diartikan murah reski atau ada jalan keluar dari suatu masalah.
    Selain itu, dia menyebutkan bahwa pusat informasi kupu-kupu yang ada di Hapanasan merupakan media edukasi cinta lingkungan kepada anak-anak. “Jadi kita memasukkan aspek-aspek lingkungan tidak dengan teori belaka. Tetapi lewat praktek langsung kepada generasi muda. Di sini mereka melihat bahwa kupu-kupu membutuhkan pakan tertentu untuk bisa hidup. Oleh karena itu kelestarian hutan dan aneka jenis tanaman menjadi penentu mati hidupnya kupu-kupu,” terang pria berkulit hitam manis itu.
Menurut Suhara dari Jurusan Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam makalahnya tentang Ordo Lepidoptera, kupu-kupu memiliki nilai penting dalam berbagai kehidupan. Baik, nilai ekonomi, ekologi, endemisme, konservasi, estetika, pendidikan dan nilai budaya.
    Nilai penting ekonomi terlihat dari beberapa jenis kupu-kupu yang mempunyai harga jual di pasaran cukup tinggi. Bukan hanya imagonya yang dapat dijual dalam bentuk cendera mata, tetapi juga kepompongnya. Bahkan kepompong memiliki nilai ekspor yang cukup tinggi. Saat ini kepompong beberapa jenis kupu-kupu tertentu telah di ekpor ke pasaran internasional, terutama ke Inggris. Di negara tujuan, kepompong itu dimasukkan ke taman kupu-kupu untuk dipertontonkan kepada pengunjung, bagaimana spektakulernya imago yang sedang keluar dari kepompong.
    Namun nilai ekonomi itu juga menjadi ancaman bagi kehidupan kupu-kupu di alam. Mengingat masyarakat melakukan pemanenan tanpa melakukan pertimbangan terhadap pertumbuhan populasi dari jenis kupu-kupu yang laku‘dijual di pasaran.
    Dari segi ekologi, kupu-kupu sangat penting, karena melakukan pollinasi terhadap tumbuhan tertentu. Selanjutnya kupu-kupu memiliki nilai pendidikan karena para pelajar dan mahasiswa dapat melakukan penelitian terhadap berbagai aspek kupu-kupu tersebut. Masih banyak masalah yang mempengaruhi kehidupan kupu-kupu yang belum diketahui, seperti jenis pakan ulat dari setiap jenis kupu-kupu.
Untuk nilai konservasi karena beberapa jenis kupu-kupu terancam punah. Hal ini juga berlaku bagi jenis kupu-kupu endemik, terutama yang statusnya endemik lokal. Jenis-jenis yang masuk dalam kedua kategori tersebut, mempunyai nilai konservasi yang sangat tinggi, sehingga memiliki nilai perioritas utama untuk di konservasi dan dilindungi.
    Terakhir nilai budaya. Menurutnya, masyarakat sekitar Bantimurung (TNBB) Sulawesi Selatantelah lama memanfaatkan sumberdaya kupu-kupu, baik untuk dijual atau sekedar dijadikan hiasan. Bahkan akhir-akhir ini, masyarakat telah mempu membuat souvenir dari sayap kupu-kupu yang disusun dalam bentuk dekoratif dan bernilai senih yang indah.
    Sementara itu di Rohul, nilai budaya yang dikembangkan oleh Yusri Syam adalah tentang etnozoologist-nya. Etnozoologi adalah penamaan ilmiah penggunaan serta hubungan budaya antara hewan dan manusia suatu suku bangsa.
Yusri Syam yang dibantu oleh Taslim F (Etnozoologist Rohul) telah membukukan tentang penamaan berbagai kupu-kupu dalam bahasa Rokan.***

0 komentar:

Posting Komentar