Sinarnya keemasan, terbit di Barat dan tenggelam di Timur. Itulah matahari, salah satu anggota tata surya yang memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia. Energi yang diberikan oleh matahari juga sangat berlimpah. Nah, untuk memanfaatkan energi tersebut berbagai perangkat dan sistem telah dikembangkan. Salah satunya adalah yang baterai matahari yang kini tengah dikembangkan oleh tim riset dari MIT.
Teknologi nano adalah kunci dari media penyimpan energi yang dikembangkan tim tersebut. Tabung-tabung karbon nano itu bernama azobenzena. Baterai matahari ini langsung menyimpan panas dan mengubahnya menjadi energi kimia pula di dalam kontainer yang sangat tersekat dari suhu dan udara luar. Pada saat dibutuhkan maka energi panas yang tersimpan tersebut bisa dimanfaatkan kembali
Dengan azobenzena tersebut baterai matahari mampu menghasilkan densitas energi yang setara dengan lithium ion. Bahkan menurut Alexie Kolpak baterai yang dikembangkannya bisa secara konstan diisi ulang dan digunakan dalam jangka waktu yang lama. (afra-gsj/int/new)
0 komentar:
Posting Komentar