Blogger Tricks


0

Green Teacher: Menonton Film dan Seminar

Riau Pos - For Us Senin, 26 Desember 2011


Siti Aminah S Pd
Guru Bahasa Inggris
SMKN 1 XIII Koto Kampar



Bagi saya, lingkungan itu nomor satu. Karena kita hidup di lingkungan. Lingkungan yang kita miliki sekarang ini hanya satu. Tuhan hanya menganugerahkan satu bumi kepada manusia. Meskipun banyak upaya oleh para ahli astronomi atau angkasa untuk mencari planet pengganti bumi. Namun hingga saat ini belum ditemukan yang benar-benar sama. Subhanallah ciptaan Allah SWT.
Kendatipun persoalan lingkungan tengah kritis-kritsinya namun masih banyak orang menyepelekan persoalan lingkungan ini, memang agak sulit untuk membangkitkan kesadaran mereka untuk menjaga lingkungan. Di sekolah sembari berkumpul, saya sempatkan untuk mengajak rekan-rekan sesama guru untuk menjaga kebersihan lingkungan. Selalu mengingatkan para siswa untuk selalu menghargai tempat mereka bernaung. Karena di sana mereka bisa melanjutkan hidup.
Polemik bangsa kita saat ini adalah perusak lingkungan yang terdiri dari stakeholder atau para pembuat keputusan. Mereka yang seharusnya menghasilkan keputusan baik untuk masyarakat umum malah sebaliknya menghasilkan keputusan untuk kepentingan kelompok dan diri mereka pribadi.
Ironis memang. Namun sebagai seorang guru, adalah tugas kita untuk melindungi generasi muda dari berbagai ancaman yang datang dari orang-orang seperti itu. Memutuskan rantai perusak lingkungan adalah tugas para pendidik. Sebab rantai tersebut akan bisa putus jika kita mendidik karakter anak bangsa dengan prilaku dan pola pikir yang mencintai lingkungan.
Untuk menciptakan kesadaran menjaga lingkungan terhadap anak-anak didik bisa di lakukan dengan memberikan pengetahuan tentang penyakit-penyakit yang bisa diakibatkan oleh lingkungan yg kotor ataupun bahaya-bahay bencana yang bisa ditimbulkan oleh lingkunagn yang kotor. yah... itu semua memang tidak semudah seperti membalikkan telapak tangan, tapi itulah tugas yang diemban sebagai seorang guru untuk selalu mengingatkan siswa-siswi kita!
Selain itu, cara menjaga lingkungan yang bisa diterapkan oleh para siswa bisa dengan, mendaur ulang. Sebagai wali kelas atau guru kita harus kreatif, misalnya dengan    memanfaatkan bekas kemasan minuman yang kita beli seperti botol air mineral dan sejenisnya menjadi pohon hias ruangan, atau menjadi bunga hias, dan kreasi-kreasi kreatif lainnya.
Ini sudah kami terapkan di Kelas XI Agribisnis Produksi Tanaman yang kebetulan saya sendiri yang jadi wali kelasnya. Selain kelas menjadi Indah, juga bisa menciptakan kesadaran kebersihan lingkungan kepada siswa.
Cara berikutnya adalah dengan dengan mengadakan acara nonton bareng di sekolah yang bertemakan bencana alam akibat ulah manusia yang tidak menjaga lingkungan. Percaya atau tidak, film merupakan media pendidikan yang cukup efektif untuk meningkatkan kesadaran siswa-siswi. Karena melalui film siswa-siswi melihat langsung bagaimana kondisi lingkungan hancur oleh akibat ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.
Jalan berikutnya dengan mengadakan seminar-seminar yang bertemakan tentang lingkungan. Seperti hari Sabtu kemarin tanggal 18 Desember 2011, sekolah kami kedatangan tamu istimewa dari Daerah Aliran Sungai (DAS) yang mensosialisasikan perubahan cuaca. Mereka membahas berbagai macam dampak lingkungan yang kotor dan cara pencegahannya.
Melalui seminar tersebut siswa-siswi jadi belajar langsung dari para ahlinya. Kami guru-guru juga merasa sangat senang karena terbantu dalam menerapkan pola pikir ramah lingkungan kepada para siswa kami.
Begitulah yang bisa kita lakukan untuk menjadikan generasi muda kita generasi yang baik terhadap lingkungan. Kepentingan manusia untuk mengeksplorasi lingkungan mungkin memang tinggi. Namun kepentingan itu akan menjerat leher manusia sendiri jika tidak dicapai dengan cara baik-baik. Lingkungan harus dijaga dari kepentingan para serakah dan perusak.***

0 komentar:

Posting Komentar