Blogger Tricks


0

Keramba Pondasi Lingkungan Perairan

Riau Pos - For Us Minggu, 26 Februari 2012 ,
GOTONG ROYONG: masyarakat bergotong royong untuk membuat keramba apung di Desa Tasik Betung.


   GIAM Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) Riau masih rutin dengan pembicaraan seputar program budidaya yang dilakukan oleh pihak Sinarmas Forestry (SMF). Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan pihak SMF bersama Tim KSP UIR beberapa waktu lalu, terpilihlah Desa Tasik Betung sebagai lokasi untuk budidaya. Sebab, Tasik Betung mengalami peningkatan air sehingga mendukung proses budidaya tersebut.
0

Bebas dari Polusi

Riau Pos - For Us ,
   MENURUT aku, lingkungan bersih itu yang bebas asap polusi, bebas sampah dan kotoran lain, serta tumbuhnya tumbuhan- hijau yang masih segar disekitar kita.
Memang sekarang sudah jarang lingkungan bersih tercipta, karena banyak nya polusi yang dihasilkan dari mesin-mesin mobil atau motor. Harusnya kita membuat lingkungan disekitar rumah, sekolah, bahkan dijalanan itu sangat bersih.
0

Gerakan Cinta Lingkungan SMAN Pintar

Riau Pos - For Us ,
 BERSIH-BERSIH: Para wali murid ikut serta bersih-bersih di lingkungan SMAN Pintar Kuansing bersama siswa dan pembimbing akademik.
  BERDIAM diri tidak akan mengubah keadaan apapun. Perbuatan yang akan memberikan cerminan sebagai hasil dari usaha yang dilakukan. Tanpa usaha tidak akan memperoleh apa yang diinginkan. Sama hal dengan SMAN Pintar Kuansing yang tak mau berdiam diri menunggu suatu keajaiban terjadi. Mengubah dan mengembalikan yang hilang menjadi kembali muncul.
0

SMAN 8 Implementasikan Pendidikan Lingkungan

Riau Pos - For Us ,
 FOTO BERSAMA: Para pembicara dan peserta seminar berfoto bersama saat usai acara.
   SMAN 8 Pekanbaru, Senin (21/2) lalu melaksanakan seminar yang bertemakan “Implementasi Pendidikan Berkarakter dan Lingkungan dalam Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(RPP)” . Acara tersebut dimulai pada pukul 08.00 WIB. Seminar yang ditujukan bagi para guru ini diisi oleh tiga pembicara. Dua pembicara berasal dari pusat dan satu orang berasal dari Pekanbaru.
0

Warna Kuning?

Riau Pos - For Us ,




RAMBU LALU LINTAS: Contoh rambu-rambu lalu lintas.
yang ada.


   MENGAPA tidak merah, biru, atau bahkan hijau seperti warna-warna partai? Tidak, tidak. Yang pasti pemilihan kuning sebagai latar belakang warna pada penunjuk marga jalan tidak merujuk kepada partai yang berwarna sama. Lalu mengapa warna kuning?
0

Bike to Campus, Sehat dan Hemat

Riau Pos - For Us ,
 PARKIR: Heyder Ahmed sedang memarkirkan sepedanya di depan kampus.
   SELAMA ini sering kita mendengar namanya Bike to Work, tapi tahukah Anda bahwa Bike to Work memiliki arti yang sangat luas? Tidak hanya menggunakan sepeda ke kantor, tapi Bike to Work juga bisa berarti bersepeda ke kampus. Namun apa saja kelebihan dan kekurangan dari Bike to Campus ini? serta bagaimana pandangan kaula muda yang zaman sekarang cendrung lebih memilih sepeda motor sebagai kendaraan pribadinya?
0

Nikmati Manfaat Bersepeda

Riau Pos - For Us
 TEGUH-GSJ/RIAUPOS
BERSEPEDA: Dua orang sedang asiknya bersepeda di Car Free Day (CFD) setiap minggu paginya.
KEGIATAN bersepeda baik ke tempat kerja, olahraga, sekolah maupun ke pasar terlihat sangat disenangi masyarakat, di Kota Pekanbaru. Khususnya di lokasi Car Free Day. Di tempat itu beberapa ruas jalan raya ditutup, dimanfaatkan oleh orang banyak untuk berolahraga. Khusus di Pekanbaru sendiri, kegiatan Car Free Day (CFD) sendiri yakni dijalan Diponegoro dan Gajah Mada. Yang mana CFD diadakan setiap Sabtu dan Ahad dari pukul 06.00-09.00 WIB.
0

Ndit dan Mbun

Riau Pos - For Us ,
0

Alau Urang

Riau Pos - For Us ,
ALAU URANG: Alau Urang termasuk hewan yang habitatnya bisa ditemukan, di Rokan Hulu.

   TRUE Bugs ini tergolong kepada hemiptera, atau disebut juga dengan Alau. Banyak jenis alau yang ditemui dalam kebun dan ladang pertanian yang dapat mengancam tanaman.
Alau ini dalam bahasa Melayu Rokan disebut dengan  Alau Urang.  Sedangkan lau berwarna merah polos disebut dengan Alau simunian.


0

Enggang di Ketinggian Meranti

Riau Pos - For Us


ENGGANG : Hewan yang satu ini merupakan satwa yang sering menjadi perburuan manusia. Di Tanam Nasional Zamrud Enggang berkembangbiak. Pada ketinggian pohon meranti hewan ini terlihat tenang menikmati hidupnya.

Di Taman Nasional Zamrud (TNZ), yang terletak di Desa Dayun, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak masih memiliki aneka satwa langka yang dilindungi oleh pemerintah. Salah satunya adalah burung enggang atau rangkong.

Laporan Abu Kasim 
Danau Zamrud, abukasim@riaupos.com
0

Kebun, Dinding Kantor dan Parkir Mobil

Riau Pos - For Us
   SOBAT pembaca yang budiman, pernah terjebak macet yang panjang, ditambah dengan udara yang panas, knalpot asap kendaraan bermotor yang menderu-deru, yang mengakibatkan pusing, panas, batuk, sesak nafas? Apalagi di Pekanbaru ini, wah tentunya pernah mengalaminya. Sekedar informasi nih, ternyata dalam suhu panas, terjadi penguapan bensin dari tangki bahan bakar dan dari kompartemen mesinnya. Semakin tinggi suhu, semakin besar penguapannya dan menyebabkan keluarnya zat hidrokarbon yang menyebabkan kabut polusi di atmosfer sampai sebesar 20 persen. (McPherson ). 

0

Lingkungan Butuh Kita dan Kita Butuh Lingkungan

Riau Pos - For Us

   MEMANG tidak dapat kita menghindar dari fakta yang satu ini. Menjaga lingkungan adalah dua kata yang jarang sekali terlintas dalam benak anak muda zaman kini. Sering kali mereka lebih terfokus pada hubungan social mereka dan cuek dengan lingkungan alam di sekitar mereka. Jujur, miris sekali melihat kondisi ini karena kalau bukan para kaum muda, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan menjaga lingkungan alam kita yang indah ini?
0

Ponsel Bambu Ramah Lingkungan

Riau Pos - For Us


PONSEL: Telah hadir salah satu ponsel ramah lingkungan dengan bahan dari bambu.

    PONSEL ADzero, itulah nama yang disematkan oleh penciptanya. Untuk ponsel pintar ramah lingkungan ini. Ponsel berbahan bambu pertama di dunia ini dibuat oleh mahasiswa Universitas Middlesex, London, Kieron-Scott Woodhouse.

0

Shrilk, Alternatif Material Bioplastik Terkuat

Riau Pos - For Us
 
SERANGGA: Serangga bisa menjadi alternatif untuk bioplastik.

   SETIAP manusia di bumi ini pasti pernah menggunakan plastik. Tentu saja kita tahu bahwa plastik juga merupakan musuh besar lingkungan saat ini. Dikarenakan membutuhkan ratusan tahun untuk menguraikan olastik tersebut.

0

Ketika Gajah dan Manusia Hidup Bertetangga

Riau Pos - For Us
Gajah: Tampak pawang gajah sedang memandikan dua ekor gajah di Pusat Latihan Gajah Minas.

Hutan Talang dan Camp Chevron Pacific Indonesia (CPI) Duri, tampaknya menjadi tempat singgah bagi gajah-gajah yang kehilangan habitatnya. 

Laporan Mashuri Kurniawan
Duri, mashurikurniawan@riaupos.co.id
0

Asau, Subur di Tasik Betung

Riau Pos - For Us Senin, 20 Februari 2012
    Asau merupakan tanaman yang tumbuh subur di Tasik Betung Kecamatan Mandau, Kabupaten Siak. Hampir diseluruh zona di cagar biosfer tumbuhan ini ditemukan. Tumbuhan ini juga dikenal dengan sebutan pandan berduri. Tanaman ini sangat populer dimasyarakat karena manfaatnya.
0

Bebas dari Kotoran

Riau Pos - For Us

   Menurut saya lingkungan yang baik dan sehat itu adalah lingkungan yang bebas dari kotoran yakni lingkungan yang bebas dari sampah, pencemaran dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan ligkungan yang bersih, warga harus menjaga kebersihan salah satunya dengan cara gotong royong. Selain itu adanya pepohonan yang hijau juga berguna paling tidak untuk mengurangi pencemaran, seperti pencemaran udara yang biasanya disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dll. Lebih baik juga kalau disetiap rumah diberikan fogging untuk mencegah datangnya nyamuk demam berdarah.

0

Memancing di Waduk “Gersang”

Riau Pos - For Us
    Selama ini mungkin kita hanya mengetahui satu waduk yang cukup terkenal di pekanbaru, yakni waduk yang ada di taman kota. Namun sebenarnya ada satu waduk lagi yang cukup terkenal khususnya bagi kalangan pemancing, yakni waduk yang berada di Jalan Cipta Karya, Panam. Suasana yang gersang dan panas karena tidak adanya satupun pohon pelindung disekitarnya merupakan ciri-ciri dari waduk ini, sehingga waduk ini sering disebut waduk gersang bagi masyarakat sekitar.
0

H2C Sarana Belajar Mengenal Alam

Riau Pos - For Us
   Hari ini, Ahad (19/2) Green Student Journalists (GSJ) mengadakan Happy Hiking in Chevron (H2C). Kegiatan tersebut bekerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI). 
0

Aksi EYES 8 Aktif Sosialisasikan Lingkungan

Riau Pos - For Us
    SMA Negeri 8 Pekanbaru kembali  menurunkan armadanya untuk melakukan sosialisasi lingkungan ke beberapa tempat. Tentu saja armada yang dimaksud adalah anggota ekstrakurikuler lingkungan Ecological Youth Environmental Source (EYES) di SMAN 8. Dalam sosialisasi ini, anggota EYES mengunjungi sekolah-sekolah diantaranya yaitu SMA Negeri 2 Siak Hulu, SDN 018 dan SDN 020 Pekanbaru.
0

Sembilan Aturan Bersepeda ke Kantor

Riau Pos - For Us
    Jika Anda menggunakan sepeda sebagai kendaraan Anda, berikut sebelum memulai Bike to Work. Pertama, sebelum kita pergi lebih baik terlebih dahulu mempelajari rute yang akan ditempuh. Seperti rute yang dianggap paling aman, adanya persinggahan serta adanya tempat parkir di rute yang akan dilalui.

0

B2W-Pekanbaru, Bersepeda Tunggal Ika

Riau Pos - For Us
   Apapun jenis sepedanya tapi komunitasnya tetap Bike to Work Pekanbaru. Paling tidak itulah yang tergambarkan jika kita melihat komunitas pekerja bersepeda ini. Bike to Work Pekanbaru atau yang lebih dikenal dengan B2W-Pekanbaru ini sebenarnya baru berdiri pada bulan Maret 2011. Namun sebenarnya sejarah berdirinya B2W-Pekanbaru awalnya berasal dari B2W-Jakarta yang telah ada cukup lama.

0

Sulap Hijau

Riau Pos - For Us
    Menjejaki usia bumi yang semakin tua dan maraknya isu global warming membuat kita harus lebih peka terhadap lingkungan. Benteng pertahanan bumi dari serangan luar angkasa atau yang biasa kita sebut ozon kini sedikit demi sedikit mulai menipis bahkan ada yang berlubang, hal ini akan mengganggu kesehatan dan cuaca di bumi. Belum lagi tentang masalah semakin berkurangnya paru-paru dunia akibat dilalap si jago merah maupun di lalap para pelaku illegal logging. Masalah ini akan semakin kompleks dengan semakin ketaranya dampak yang di timbulkan seperti banjir, longsor dan sebagainya. 

0

Ganti Label Fotografi

Riau Pos - For Us

   Aku suka sekali hunting foto. Bisa dibilang nih, hampir setiap liburan aku menghabiskan waktu untuk sekedar foto-foto. Tapi teramat disayangkan sekali, beberapa waktu lalu aku hunting di taman kota. Dan tanpa disengaja hasil pemotretanku penuh dengan objek yang tidak mengenakkan mata memandang. “Sampah” ya sampah.

0

Mengandalkan Alam sebagai Wahana Bermain Sambungan dari 33

Riau Pos - For Us
   Dalam upaya untuk memberdayakan masyarakat di Desa Tasikbetung, saat ini PT Arara Abadi (Sinar Mas Forestry) dan Universitas Islam Riau (UIR) telah melakukan pengembangan budidaya ikan selais dan ikan baung. Kegiatan itu dimulai sejak April 2011. Dimulai dengan upaya pembenihan ikan selais dan baung di kampus UIR, baru kemudian dilakukan pembesarannya di Tasikbetung.

0

Stasiun Isi Ulang Mobil Listrik

Riau Pos - For Us
   Mobil listrik memang sedang marak-maraknya dikembangkan. Namun, tanpa adanya infrastruktur seperti tempat pengisian ulang bahan bakar listrik tentu ini tidak akan terlalu diminati. Hal inilah yang membuat raksasa mesin industry ABB yang bermarkas di Swiss tertarik untuk mengembangkan teknologi pengisian baterai tersebut.

0

Ganggang, Terbangkan United Airlines Boeing 737-824

Riau Pos - For Us
   Penemuan luar biasa dilakukan oleh para peneliti di Solazyme.Inc, Amerika. Mereka membuat bahan bakar pesawat terbang yang terbuat dari ganggang.
0

Pembersih Zat Beracun

Riau Pos - For Us
   Tanaman hias ternyata bisa membuat udara di rumah bersih. Dengan hanya menanam, tanaman tersebut, maka sekitar lingkungan tempat tinggal pun menjadi bersih dan segar, serta terbebas dari polusi udara.
Jenis tanaman pembersih udara ini tidak memerlukan biaya yang mahal untuk menjadikan rumah bersih dan sehat.

   Selain itu, dengan menanam tanaman tersebut di sekitar rumah Anda dapat mengurangi zat-zat berbahaya seperti. Amoniak, benzene, formaldehyde, karbon monoksida, nitrogen monoksida, serta mengurangi polusi lainnya dari luar lingkungan rumah Anda. Ada beberapa jenis tanaman yang efektif untuk membersihkan udara menurut hasil penelitian NASA dan beberapa ilmuwan, diantaranya Dr. Wolverton PHD.

   Jenis tanaman itu adalah Lidah Buaya (Aloe vera), Janet Craig (Dracaena deremensis), Bamboo Palm (Chamaedorea seifrizii),Rubber Plan (Ficus robusta), Palm Tree, Pakis Boston (Nephrolepsis exaltata bostoniensis), Areca Palm (Chrysalidocarpus lutescens) dan jenis tanaman hias lainnya. 

   Menurut hasil penelitian NASA juga menyatakan, bahwa dengan menanam tanaman yang telah diketahui dapat menangkal polusi mampu membersihkan udara di dalam rumah dan diyakini lebih efektif.

   Pada saat rumah baru saja di cat atau baru membeli barang-barang furniture lainnya. Disinilah, saat menempatkan pot dari jenis tanaman yang dianjurkan di dalam rumah ternyata dapat membantu mengurangi kadar zat kimia yang terdapat pada cat dan barang-barang furniture.

   Agar sirkulasi udara selalu bersih dan segar, tanaman bisa diletakan di dalam rumah, agar terasa lebih nyaman. Namun demikian, sebaiknya selama 2-3 hari tanaman tersebut di tempatkan di luar rumah, agar bisa menikmati udara luar. Setelah beberapa hari diletakkan di luar, tanaman bisa dimasukan kembali ke dalam rumah selama seminggu.

   Dari penuturan Dekan Fakultas Pertanian Universitas Islam Riau (UIR), Ir Rosyadi MSi, seperti tanaman yang biasa disebut lidah buaya ini selain bisa membersihkan udara ternyata juga mempunyai banyak khasiat lainnya seperti, mengobati kuit memar, kaki pecah-pecah, lecet, rambut rontok, radang tenggorokan, mengobati bisul, dan wasir.

   Kemudian, Spider plant. Rosyadi menjelaskan, jenis tanaman ini diketahui sangat bagus untuk membuang zat karbon monoksida dan nitrogen monoksida yang terdapat dalam ruangan. Bila menempatkannya di dalam rumah atau suatu ruangan, maka dalam waktu 24 jam zat-zat polutan dalam ruangan tersebut akan hilang.

   Spider plant merupakan tanaman yang tumbuh dengan cepat. Tanaman ini bagus untuk menghilangkan gas beracun dan pengotor lain, seperti formalin dan xylene. Untuk mendapatkan efek yang lebih baik, tanaman ini harus diletakkan di dapur, di dekat perapian atau di tempat-tempat di mana karbonmonoksida terakumulasi.
Selanjutnya, Pakis Boston (Nephrolepsis exaltata bostoniensis), tanaman eksotis yang anggun dengan daun melengkung dan berjumbai. 

   Pakis boston bertindak sebagai humidifier alami. Tanaman tumbuh lebih baik lagi jika berada di tempat berkondisi lembab. 

   Dengan melepaskan kelembaban ke udara, mereka menghapus polusi udara jahat seperti benzena, formaldehida dan xilena. Juga menyediakan udara bersih di dalam rumah.

   Begitu juga dengan Areca Palm (Chrysalidocarpus lutescens), tumbuhan ini sangat sensitif dan dikenal sebagai humidifier. Meskipun tanaman ini tumbuh lambat dan membutuhkan perawatan sepanjang tahun, namun tanaman ini dapat disimpan di mana saja, terutama di sebelah furnitur yang baru dipernis atau di ruangan berkarpet. Tanaman ini membantu mengeluarkan racun mematikan, seperti formalin dan xilena.

   ''Tanaman bisa memberikan banyak manfaat bagi lingkungan sekitar. Termasuk, tanaman yang ingin ditanam dalam rumah. Racun bisa tersedot karena tanaman tersebut. Tergantung dari kita ingin melakukan penghijauan di rumah atau tidak,'' ungkapnya kepada Riau Pos akhir pekan lalu.

   Rosyadi menjelaskan, penanganan permasalahan dan perbaikan lingkungan, bukan hanya masalah fisik semata tapi lebih pada masalah perbaikan mentalitas dan perubahan budaya masyarakat.
Perbaikan budaya dan perubahan mentalitas bersifat jangka panjang berjenjang dan sistematis.

   Bidang penanaman ramah lingkungan hijau harus terus digalakan. Dengan adanya tanaman tersebut, akan membawa inovasi dan perubahan dalam kehidupan sehari-hari agar ramah lingkungan
Sementara itu Kepala Kebun Percobaan UIR, Jon berharap untuk emenuhi kebutuhan, masyarakat hendaknya dengan cara yang dapat terus menerus ke masa depan, tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam. 

   Artinya, memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengkompromikan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhan mereka sendiri.

    ‘’Menanam tanaman hias salah satu langkah yang sudah semestinya bisa dilakukan masyarakat. Untuk menjadikan lingkungan rumah bersih dan sehat. Kesegaran udara juga akan terasa dengan menanam di sekitar rumah. Rumah terlihat cantik dan indah, serta segar alami,’’ ujarnya.(new)
0

Bunga Bangkai

Riau Pos - For Us
   BUNGA Bangkai atau Famili Araceae sebangsa talas dengan nama spesies Amorphophallus titanum.Tanaman ini beda sekali dengan bunga raflesia. Namun banyak orang menyamakannya, jenis Amorphophallus titanum ini merupakan endemikSumatera, dengan memiliki tinggi bunga mencapai 3-4 meter. Sebelum bunga raksasa tumbuh didahului oleh tanaman talasnya.

    Bahkan beberapa kali tumbuh barulah tumbuh bunganya setelah bungkul dalam tanah sudah besar dan patut berbunga.

Dalam etnobotani Rokan bunga ini memiliki lima penyebutan nama dan memiliki dua nama bagian dari bunga tersebut sebagai berikut :

1. Umbinya disebut dengan "Bungkuo tangguk" yaitu umbi yang terdapat pada pangkal tanaman ini. 2. Batangnya yang besar tersebut disebutdengan "Popanau". 3. Bagian daun pada saat tanaman ini belum menjadi bunga disebut dengan "Kipeh tumerang". 4. Sedangkan bagian bunga secara keseluruhandisebut dengan "Bungo Bangkai". 5. Bagian kuncupnya disebut dengan "Jantong Krubuik".

    Sedangkan bagian bunga disebut dengan bagian kelopaknya "Sludang" dan bagian kuncupnya yang bagian atas saja disebut dengan "Kolambujantong"

    Dalam cerita yang ditutur oleh budayawan Rokan bapak Taslim bagian-bagian bunga bangkai ini sangat banyak manfaatnya, mulai dari jimat sampai, obat pertanian dan obat lainnya. Tidak semua orang berani mendekati tanaman ini pada zaman dahulu. dikarenakan banyak hal-hal yang tidk baik terdapat sekitar tanaman ini.
0

Melihat Kehidupan Anak-anak di Kawasan Inti Cagar Biosfer Mengandalkan Alam sebagai Wahana Bermain

Riau Pos - For Us
Memancing, berenang, berperahu, dan mencari buah-buahan hutan, menjadi wahana bermain bagi anak-anak di kawasan konservasi.
Laporan Andi Noviriyanti
Tasikbetung, andinoviriyanti@riaupos.co
0

H2C Sarana Belajar Mengenal Alam

Riau Pos - For Us
   Hari ini, Ahad (19/2) Green Student Journalists (GSJ) mengadakan Happy Hiking in Chevron (H2C). Kegiatan tersebut bekerjasama dengan PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
0

Bebas dari Kotoran

Riau Pos - For Us
   Menurut saya lingkungan yang baik dan sehat itu adalah lingkungan yang bebas dari kotoran yakni lingkungan yang bebas dari sampah, pencemaran dan lain sebagainya. Untuk mendapatkan ligkungan yang bersih, warga harus menjaga kebersihan salah satunya dengan cara gotong royong. Selain itu adanya pepohonan yang hijau juga berguna paling tidak untuk mengurangi pencemaran, seperti pencemaran udara yang biasanya disebabkan oleh asap kendaraan bermotor, asap pabrik, dll. Lebih baik juga kalau disetiap rumah diberikan fogging untuk mencegah datangnya nyamuk demam berdarah.
0

Asau, Subur di Tasik Betung

Riau Pos - For Us
   Asau merupakan tanaman yang tumbuh subur di Tasik Betung Kecamatan Mandau, Kabupaten Siak. Hampir diseluruh zona di cagar biosfer tumbuhan ini ditemukan. Tumbuhan ini juga dikenal dengan sebutan pandan berduri. Tanaman ini sangat populer dimasyarakat karena manfaatnya.

0

Daun Berjari Tiga Endemik Rokan-Sumatera

Riau Pos - For Us Selasa, 14 Februari 2012
   ARISTOLOCHIA daun berjari tiga ini merupakan endemik Rokan-Sumatera. Dikarenakan belum adanya pengakuan dan temuan para pakar kupu-kupu di Sumatera ini sejak ditemukan, di Hapanasan Pasirpengaraian.


   Dari sumber yang dipercaya Taslim menyebutkan tanaman ini disebut dengan “spotuih” bila kita alihkan kedalam bahasa Indonesia sebut sajadengan “akar petir”.


   Banyak manfaat tanaman ini dimasa dahulu, untuk obat sakit perut yang sangat kritis, dan diakui jarang ditemukan saat sekarang mendekati pupuih (punah).


   Daun Spotuih ini bila diremas berbau sirih, namun bila dimakan tidak seperti sirih rasanya. Para Kupu-kupu Papilionidae pemanfaat Aristolochia daun berjari tiga saat ini. Secara umum ada empat spesies papilio sebagai berikut ; Atrophaneura Antiphus, Atrophaneura nox, Atrophaneura varuna, Troides cuneifera.


Dikirim Oleh :


Yusri Syam
Pusat Informasi Kupu-Kupu Sumatera
0

Adiwiyata Tak Sekedar Lingkungan Hijau

Riau Pos - For Us
   Penghargan Adiwiyata diberikan kepada sekolah yang telah berhasil memenuhi empat komponen dan standar lingkungan. Empat komponen itu, kebijakan berwawasan lingkungan, pelaksanaan kurikulum berbasis lingkungan, kegiatan lingkungan berbasis partisipatif dan pengelolaan sarana pendukung ramah lingkungan. Jadi, bukan hanya sekolah yang dinilai hijau saja.

Laporan Mashuri Kurniawan 
Pekanbaru, mashurikurniawan@riaupos.co.id
0

Dialium indum L, Road-Side Tree

Riau Pos - For Us Senin, 06 Februari 2012
 ASAM KERANJI: Dialium Indum L atau asam keranji  termasuk tumbuhan yang tergolong unik di GSK-BB

   CAGAR biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) Riau adalah satu diantara tempat perkembangbiakkan Dialium indum L atau asam kranji. Tumbuhan yang satu ini menambah jumlah angka keanekaragaman hayati GSK-BB yang memiliki manfaat bagi manusia.

0

Tanpa Sampah

Riau Pos - For Us
  
   MENURUT saya lingkungan yang sehat dan bersih itu antara lain tidak memiliki sampah, memiliki pepohonan yang hijau, serta udara yang bersih dan tidak tercemar. Teman-teman coba kita lihat lingkungan kita sekarang apakah banyak sampah? Pastinya ada bukan? Di tempat manapun pasti ada sampah kecuali tempat yang selau dibersihkan.

0

Green to SMKN 1 Pangkalan kerinci

Riau Pos - For Us
   PROGRAM demi program terus digalakkan seluruh siswa dan guru SMKN 1 Pangkalan Kerinci. Di antara geliat yang terus dicanangkan yakni menjadikan SMKN 1 Pangkalan Kerinci menjadi hijau atau School Green.

0

Menimba Ilmu di Kebun Teh dengan ATC

Riau Pos - For Us
 PERJALANAN: Peserta ATK sedang melakukan perjalanan menuju loksi kegiatan di perkebunan teh.
   LEMBAGA Fakultas Pertanian Stiper Yogyakarta mengadakan acara tahunan yang disebut dengan Agricalture Training Camp (ATC). Kegiatan yang bertema Get friends, get Fram, and Get fun ini diikuti oleh 159 mahasiswa Fakultas pertanian dari berbagai jurusan. Kegiatan. ATC tersebut dilaksanakan pada Jumat-Ahad (20-22/1) lalu, di PT TABI perkebunan teh , di Kecamatan Sapuran, kabupaten Wonosobo.

0

Himateki Suluh Pemilahan Sampah

Riau Pos - For Us
ANTUSIAS: Para siswa SD 001 Desa Empabalai terlihat antusias mengikuti games yang dipandu oleh mahasiswa Himateki Universitas Riau.

   CIVITIS Akademika Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau (Himateki UR) mengadakan kegiatan Introduction and Charity of Chemical and Enviromental Engineering ( ICCE) pada Jumat- Ahad (27-29/1) lalu di Desa Empat Balai, Kuok, Kabupaten Kampar.

0

DBC, Utamakan Safety

Riau Pos - For Us
afra-gsj/riau pos
SENYUM: Anggota Dishub Bicycle Community tersenyum saat mejeng di car free day

   UNTUK menyemarakkan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 yang akan diselenggarakan di Riau, Dinas Perhubungan Provinsi Riau atau yang disingkat Dishub yang juga terlibat dalam PON mendirikan sebuah komunitas sepeda. Komunitas ini bernama Dishub Bicycle Community (DBC). Komunitas ini sendiri baru berdiri diawal tahun 2012, bertepatan dengan pergantian tahun baru.
0

Bike to Work, Sehat dan Style

Riau Pos - For Us
   BERSEPEDA memang lagi boomingnya sekarang ini. Bike to Work atau yang biasa orang-orang bilang dengan sebutan B2W. Namun bagaimana respon sebagian orang kantoran sekarang dengan B2W? Apa saja manfaat yang akan didapatkan dari Bike to Work?
0

Mubaligh Kampanyekan Green dan Healthy

Riau Pos - For Us
   
   BAGAIMANAPUN cerita dan programnya, sikap mental adalah yang utama. Maksudnya? tanamkan terlebih dahulu pohon-pohon sikap kebersehajaan di dalam hati 35 persen (saja) penduduk kota Pekanbaru (sebagai sampel). So, buatlah program penghijauan apa saja dan program healthy lingkungan bagaimana saja, pasti hasilnya akan memuaskan. Sebab, segala sesuatu bermula dari hati, demikianlah sabda Sang Nabi. Jika baik, maka baiklah semuanya. Jika rusak, maka rusaklah semuanya. Sifat serakah dan tamak adalah sebagian dari rusaknya hati.
0

Manfaatkan Situs Jejaring Sosial

Riau Pos - For Us

   GUYS, sekedar info nih. Aku maniak banget sama dunia internet. Bagi aku, internet itu ibarat air dilautan. Yang tidak akan pernah habis untuk mandi setiap hari. So, setiap hari pun menjelajahi dunia internet tidak akan nge-borong semua informasi yang ada didalamnya. Nah, temen-temen pasti bingung ya, apa hubungannya sih dunia internet dengan cara kita menjaga lingkungan?

0

Lika Liku Gambut Riau

Riau Pos - For Us
GAMBUT: Kerusakan lahan gambut menjadi bagian penting yang harus diminimalisir dalam ekosistem, terutama di Riau yang
memiliki lahan gambut yang luas.

 
Berawal dari sebuah konvensi lahan basah yang dilaksanakan di Kota Ramsar, Iran pada tanggal 2 Februari 1971, maka kini tanggal tersebut dikenal sebagai Hari Lahan Basah Sedunia. Lahan Basah disini merupakan sebuah daerah rawa atau payau termasuk lahan gambut. Wilayah ini memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya. Bagaimana dengan lahan basah di Riau sendiri?

Laporan Mashuri Kurniawan 
Pekanbaru, mashurikurniawan@riaupos.co.id
0

Tebu Pembangkit Tenaga Listrik Baru

Riau Pos - For Us
    NEGARA Kuba membangun pembangkit tenaga listrik yang pertama menggunakan tebu. Pembangkit listrik diharapkan bisa memenuhi 30 persen dari kebutuhan energinya.


0

Kolawah Tanduk di Negeri Seribu Suluk

Riau Pos - For Us
 KOLAWAH: Dari kanan laba-laba atau kolawah tanduk panjang seperti tanduk kerbau. Sedangkan sebelah kiri laba tanduk pendek berwarna kuning bergaris dan hitam.
0

Ndit dan Mbun

Riau Pos - For Us
0

Bangkitkan Lagi Sepeda “3D” Lowrider !!!

Riau Pos - For Us


   TIDAK hanya ramah lingkungan dan terlihat gaul, kini dengan bersepeda kita juga bisa menikmati sebuah seni. Hal itu yang dirasakan apabila menaiki jenis sepeda tertentu seperti Lowrider.
Awal terbentuknya sepeda ini karena adanya ide untuk mencampurkan lingkungan dengan seni, maka terbentuklah sepeda jenis Lowrider beserta komunitasnya. Komunitas sepeda ini sendiri terbentuk di tahun 2007an.


0

Rider Fixie dan Fixstop Ramah Lingkungan

Riau Pos - For Us


   DUA club sepeda ini awalnya terbentuk dari sebuah ide untuk mencegah terjadinya polusi udara, hidup sehat, ramah lingkungan dan berolahraga dengan sepeda. Rumbai Rider Fixie dan Fixstop nama dua club tersebut. Bagi mereka bersepeda tidak hanya gaul tapi juga ramah terhadap lingkungan.

   Selain itu, kepedulian mereka memakai sepeda dengan penilaian, lingkungan membutuhkan untuk tidak memaksa mereka menghirup karbon dioksida (CO2) dari kendaraan yang kita pakai. Oleh karena itu, para anggota Fixstop selalu memakai sepeda untuk pergi ketempat gaul mereka (teguh-gsj/new)
0

Laskar Sepeda Tua

Riau Pos - For Us

   KOMUNITAS ini telah berdiri sejak 18 April 2008 lalu. Uniknya lagi, komunitas-komunitas sepeda yang kami temui merangkum segala lapisan masyarakat. Mulai dari profesor hingga hanya tamatan SD, mulai dari Kepala dinas hingga tukang siomay.

0

limbah Bernilai Seni, Interior Unik dan Eksotik

Riau Pos - For Us
 
Limbah mungkin sesuatu yang menjijikkan dan tak bernilai. Sampah penyebab kerusakan ekosistem lingkungan hidup. Tapi, siapa sangka di tangan Richard (39) limbah bisa memiliki nilai, menjadi barang berharga, serta memiliki nilai bisnis.

Laporan Mashuri Kurniawan
Pekanbaru, mashurkurniawan@riaupos.co.id
0

CMBC, Pacu Andrenalin

Riau Pos - For Us Minggu, 05 Februari 2012

   CHALLENGER Mountain Bike Club (CMBC) terbentuk pada tahun 2003 .CMBC juga terdiri dari orang-orang yang berasal dari berbagai profesi.Hingga saat ini, komunitas ini masih saja eksis, selain selalu berkumpul di car free day setiap minggu, CMBC juga sering mengadakan track ke gunung di luar Riau.

0

2 Februari: Hari Lahan Basah Lika Liku Gambut Riau

Riau Pos - For Us





Berawal dari sebuah konvensi lahan basah yang dilaksanakan di kota Ramsar, Iran pada tanggal 2 Februari 1971, maka kini tanggal tersebut dikenal sebagai hari peringatan lahan basah sedunia. Lahan Basah disini merupakan sebuah daerah rawa atau payau yang sering juga diidentikkan dengan lahan gambut. Wilayah ini memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi bila dibandingkan dengan ekosistem lainnya. Bagaimana dengan lahan basah di Riau sendiri?

            Berdasarkan kesatuan hidrologis luas lahan gambut di Riau itu adalah 5,7 juta hektar. Lalu 1,7 juta dari luas tersebut merupakan kawasan lindung atau yang sering dikenal dengan kubah gambut. Sedangkan selebihnya adalah lahan yang boleh dikelola dan diberdayakan.
            Kubah gambut ini tidak boleh rusak, karena jika rusak maka akan sangat berpengaruh pada kondisi lingkungan di sekitarnya. Seperti yang diungkapkan oleh Muksin, Kepala Bidang Konservasi dan Keanekaragaman Hayati Badan Lingkungan Hidup (BLH) Provinsi Riau.
            “Kerusakan dari kubah gambut itu bisa disebabkan oleh kebakaran hutan, ilegal logging, ataupun drainase yang salah,” ungkap Muksin.
            “Kubah gambut ini juga merupakan tempat penyimpanan karbon yang paling baik dan jika dibuka, maka akan berdampak sangat buruk,” tambahnya lagi.
            Salah satu kubah gambut yang ada adalah suaka marga satwa Kerumutan. Kubah gambut ini perlu dilindungi, terutama di Riau yang memiliki lahan gambut yang cukup luas.
            Gambut juga memiliki sifat khusus yakni gejala kering tidak balik. Dimana gambut yang rusak maka akan sukar untuk dipulihkan lagi.
            “Logikanya, gambut yang basah akan sulit terbakar. Jadi, gambut hanya akan terbakar jika rusak. Biasanya kebakaran gambut terjadi di bawah permukaan, karena itulah akan sukar untuk dipadamkan dan dipulihkan lagi,” ujar Muksin menjelaskannya.
            Gambut yang terbakar juga akan berpengaruh pada emisi gas rumah kaca. Bahkan 90 persen dari emisi gas rumah kaca yang terjadi di Indonesia berasal dari gambut yang terbakar. Oleh karena itulah kelestarian lahan gambut ini penting untuk diperhatikan.
            Berdasarkan data dari Tim Advisory Pusat Informasi Perubahan Iklim Provinsi Riau, emisi rata-rata dari gambut tersebut adalah sebesar 0,038 gigaton pertahunnya. Ini untuk tahun 2003 dan 2009.
            Oleh karena itulah BLH bekerjasama dengan Kementrian Lingkungan Hidup telah membuat masterplan khusus tentang gambut pada tahun 2009 lalu. Masterplan ini berisikan kegiatan-kegiatan untuk mengelola gambut.
            “Memang perlu adanya komitmen dalam pengelolaan gambut ini, dan yang paling penting adalah aksi nyata bukzn hanya sekedar teori saja, seperti program pemerintah Provinsi Riau pada Oktober 2011 lalu yakni South-South Coorporation (Konverensi Selatan-Selatan),” ungkap Mukmin.
            Hal senada juga diungkapkan oleh Frederik Suli selaku Kepala Bidang Planologi Kehutanan, bahwa mengelola gambut itu juga bisa diartikan dengan menjaga kelestarian dari lahan gambut tersebut.
            “Gambut itu bukan tidak bisa dikelola. Namun, gambut itu harus dikelola dengan menggunakan teknik-teknik tertentu,” ujar Frederik yang ditemui di kantornya Selasa (31/1) lalu.
            “Selain itu juga yang terpenting bagaimana agar potensi yang ada pada gambut tersebut agar bisa dikelola dengan baik. Kita tahu bahwa Riau termasuk ke dalam sembilan provinsi yang memiliki potensi untuk menurunkan emisi dengan hutan yang dimiliikinya,” tambahnya.
            Lalu, untuk lokasi yang bisa dikelola dari 5,7 juta hektar lahan gambut Riau perlu dipilih-pilih juga. Seperti yang dijelaskan oleh Muksin bahwa jika ada sempadang sungai atau flora dan fauna langka pada lokasi gambut yang boleh dikelola itu maka lahan tersebut tetap tidak boleh diberdayakan.
            “Hal lain yang penting untuk diperhatikan dalam budidaya di lahan gambut adalah sistem tata air dari lahan gambut tersebut. Untuk perusahaan sendiri yang sudah ada sistem tata airnya adalah RAPP,” jelas Muksin.
            Frederik Suli pun membenarkan hal tersebut, bahwa tata air sangat penting dalam pengelolaan gambut. Selain itu juga Frederik Suli mengatakan bahwa Hutan Tanaman Industri (HTI) yang dikelola oleh perusahaan sebenarnya bagus, karena bisa membuka suatu lapangan pekerjaan dan pada dasarnya HTI hanya mengelola saja tapi tidak boleh merubah fungsi hutan.
            “Tapi yang paling penting adanya kesadaran bersama serta pengelolaan secara kolektif,” tutup Muksin.(afra-gsj/new)
0

Kuba Gunakan Tebu Untuk Pembangkit Tenaga Listrik Baru

Riau Pos - For Us




    Kuba akan membuka pembangkit tenaga listrik yang pertama menggunakan tebu sebagai bahan bakar nabati (biofuel), berharap akhirnya bisa memenuhi 30 persen dari kebutuhan energinya.
   Pembangkit listrik itu dibangun di provinsi Ciego de Avila, sekitar 400 kilometer (240 mil) timur Havana, akan menggunakan "biomassa dari tebu (residu dari produk pertanian) dan kehutanan" terutama sebuah spesies invasif kayu yang dikenal sebagai "marabu" yang menyediakan arang berkualitas baik. (pia-gsj/new/int)





0

Dialium Indum L, Road-Side Tree Cagar Biosfer

Riau Pos - For Us




Cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) Riau adalah satu diantara tempat perkembangbiakkan Dialium Indum L atau asam kranji. Tumbuhan yang satu ini menambah jumlah angka keanekaragaman hayati GSK-BB yang memiliki manfaat bagi manusia.
            Buah dari tumbuhan yang mempunyai tinggi 10-25 M ini enak dimakan. Bahkan tidak lazim buahnya diperjualbelikan. Buah dari tumbuhan ini berjenis polong dengan panjang 7-15 cm, masih muda buahnya berwarna hijau. Namun,  setelah tua buahnya berwarna merah kehijauan.
            Tidak hanya itu, tumbuhan ini juga memiliki khasiat untuk kesehatan. Diantaranya, daging buah Dialium indum berkhasiat sebagai obat sariawan, gusi berdarah dan sakit mencret. Sedangkan rebusan daunnya untuk mencuci besi yang berkarat. Untuk obat mencret dipakai + 15 gram daging buah Dialium indum yang sudah cukup masak lalu dimakan selagi masih segar.
            Jika diteliti lebih jauh lagi, ternyata daun dan buah dari tumbuhan  yang berbangsa Reseles ini juga mengandung zat kimia. Diantaranya, Saponin, flavonoida dan Polifenol.
            Ciri khas dari tumbuhan ini begitu unik. Batangnya tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri, dan berwarna putih kotor. Sedangkan daunnya majemuk, duduk berseling, menyirip genap, terdiri dari empat helai daun, lonjong, ujung dan pangkal tumpul, panjang 2-4 cm, lebar 1 - 2 cm, tepi rata, pertulangan menyirip, tipis, hijau.
            Tumbuhan yang tumbuh di cagar biosfer yang diinisiasikan oleh Sinarmas Forestry ini juga memiliki bentuk bunga yang unik. Bunganya majemuk, bentuk malai, di ujung cabang atau di ketiak daun, tangkai silindris, benang sari dan putik halus, kuning, mahkota putih kekuningan.
            Selain dimanfaatkan untuk konsumsi, kanopi dari tumbuhan ini juga sering digunakan sebagai Road-Side Tree. Sebab, kanopinya bagus. Maka dari itu tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang unik di cagar biosfer.(pia-GSJ/News)



0

Himateki Universitas Riau Adakan ICCE

Riau Pos - For Us




Civitas Akademika Jurusan Teknik Kimia Universitas Riau (Himateki UR) mengadakan kegiatan Introduction and Charity of Chemical and Enviromental Engineering ( ICCE) pada Jumat- Ahad(27-29) lalu  di Desa Empat Balai, Kuok, Kabupaten Kampar.
Sebanyak 180 orang mahasiswa Jurusan Teknik Kimia UR dibagi menjadi dua kelompok untuk melakukan kegiatan bakti sosial di desa Empat Balai dan penyuluhan tempat sampah serta hibah buku di SDN 001 Desa Empat Balai.
 “Dasar kegiatan ini ialah Pengabdian Masyarakat yang merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Aulia Yunus, Ketua Panitia,
Penyuluhan tentang pemilahan sampah disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh siswa-siswa SDN 001 Desa Empat Balai. Metode penyampaian yang santai dan diselingi games merupakan daya tarik tersendiri sehingga dapat mencairkan suasana. Siswa siswi juga diajak untuk mempraktekan bagaimana memilah sampah menjadi tiga bagian yaitu sampah organik, non-organik, dan limbah B3. Acara yg berlangsung selama dua jam ditutup dengan hibah tempat sampah dan buku kepada pihak sekolah.
Di kantor pemuda desa Empat Balai juga berlangsung kerja bakti dan sosialisasi pengolahan kotoran ternak menjadi biogas.
“Kegiatan seperti ini sangat perlu dilakukan karena dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat dan generasi muda,” kata Ali Sodikin, warga setempat.
Sementara itu,  Randi Farlindo sebagai Bupati Himateki menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilakukan sebagai wujud nyata untuk meningkatkan rasa peduli lingkungan dalam diri civitas akademik serta menanamkan kesadaran masyarakat untuk melestarikan alam sejak dini.
Selain itu kegiatan tersebut dapat dijadkan pembauran mahasiswa dan masyarakat setempat dalam melakukan aktivitas sosial bersama-sama. Kegiatan tersebut juga akan menjadi pengalaman praktis yang tidak didapatkan di bangku kuliah, seperti bagaimana tatakrama pergaulan di masyarakat.(asrul-gsj/rilis)

0

Car Free Day di mata Masyarakat Pekanbaru

Riau Pos - For Us


 
    PEKANBARU – Ahad (29/1) Semenjak di adakannya program Car Free Day di sepanjang areal Jalan Gajah Mada dan Jalan Diponegoro, tampak bahwa program ini disambut antusiasme yang  tinggi dari masyarakat Pekanbaru.
   Adapun begitu masyarakat pun memiliki pandangan tersendiri atas program Car Free Day yang telah dilaksanakan semenjak tahun 2009 ini. “Areal Car Free Day bukan hanya dijadikan sebagai tempat untuk senam, joging, dan berbagai macam aktivitas olah raga pagi lainnya.  Tetapi juga tempat untuk tempat berkumpul keluraga, teman-teman, bermacam komunitas, dan lain-lainnya,” ujar Eko salah satu pengunjung CFD .
   Namun di sini CFD juga tampak nya dianggap bukan hanya sebagai tempat untuk menyegarkan tubuh, tetapi juga di jadikan sebagai tempat semacam adu gengsi, baik antara sesama pengunjung CFD maupun antar komunitas tertentu. “Kita bisa lihat kan, memang di sini jadi areal multifungsi, ada yang benar-benar niat mau olahraga, ada yang sekedar cuci mata, namun ada juga yang hanya sekedar pamer dan adu gengsi antar para pengunjung CFD dan juga antar komunitas, ya tapi kita lihat dari sisi positif nya saja, itu kan menurut pengamatan saya,” imbuh salah satu pegawai swasta di Pekanbaru ini.
   Di balik itu tampak bahwa rata-rata masyarakat kekurangan tempat hiburan khususnya di daerah Pekanbaru.” Itu makanya mereka pada berkumpul di sini. Selain gratis, kita juga bisa refreshing sekalian melepas lelah setelah seminggu bekerja,” sebut Eko.(fadhlan-gsj)