Blogger Tricks


0

Green Techno: Selamat Tinggal Minyak Tanah

Riau Pos - For Us Selasa, 13 Desember 2011

Lampu atau penerangan yang berasal dari energi listrik, bagi sebagian orang bukanlah hal sulit dalam untuk didapat. Namun bagaimana dengan masyarakat di desa-desa yang jauh dari pusat tenaga listrik? Mereka masih menghadapi gelapnya malam dengan penerangan yang bersumber dari minyak tanah. Sebuah laporan yang dipersiapkan untuk United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCC) dan dibicarakan dalam pertemuan Clean Development Mechanism (CDM) Executive Board menyebutkan bahwa seperempat dari seluruh manusia di planet ini melepaskan 200 juta ton CO2 setiap tahun karena menggunakan penerangan tersebut.
Namun, kita tidak perlu khawatir lagi sebab sebuah perusahaan, Nokero telah melakukan terobosan dengan membuat lampu penerangan yang ditujukan bagi negara berkembang dan wilayah yang terkena bencana alam. Nokero, merupakan kependekan dari 'No kerosine alias tanpa minyak tanah, menggunakan lampu LED sebagai sumber cahaya pada produknya, Nokero N100. Lima buah LED yang digunakan perusahaan berbasis di Hong Kong termasuk LED dengan intensitas cahaya yang tinggi.
Nokero N100 sendiri menggunakan empat buah panel surya kecil yang menempel pada rumah lampu. Sebuah baterai isi ulang berjenis NiMH (nickel metal hydride) disertakan dalam N100. Baterai tersebut bisa digunakan minimal selama 2 tahun. Karena ditujukan sebagai lampu penerangan bagi wilayah bencana alam, maka N100 yang berukuran sama dengan lampu pijar juga didesain untuk tahan terhadap cuaca pada pemakaian outdoor, termasuk anti air.
Beberapa keuntungan lain lampu ini adalah mengurangi polusi dalam ruangan, membantu siswa sekolah untuk belajar di malam hari, menurunkan emisi karbon serta dalam jangka panjang bisa mengurangi biaya bahan bakar yang digunakan untuk menyalakan lampu tradisional. (int/tya-gsj/new)

0 komentar:

Posting Komentar