SUMBER MATA AIR: Tempat penampungan sumber mata air panas dan keindahan alam disekitarnya.
Awan tipis menggantung di langit. Angin berhembus sepoi-sepoi. Pemandangan alam hijau terlihat jelas di sepanjang jalan menuju mata air panas pawan, di Negeri Seribu Suluk, Kabupaten Rokan Hulu. Bentangan alam dan daerahnya yang berbukit menyambut kedatangan Riau Pos For Us, akhir pekan lalu.
Laporan Mashuri Kurniawan, Pasirpengaraian
mashurikurniawan@riaupos.co.id
Sumber air yang ada berupa mata air panas ini merupakan hasil gejala alam post vulkanik yang berbeda suhu panasnya. Mata air yang berlokasi di Desa Rambah Tengah Hulu, Kecamatan Rambah, hanya berjarak 9 Kilometer dari pusat ibukota Rokan Hulu yakni Pasir Pengaraian.
Memasuki kawasan mata air panas ini, bisa menjadi salah satu pilihan menikmati keindahan alam yang sangat alami dan udara yang segar. Di kawasan yang memiliki luas 50 meter x 50 meter, mempunyai dua mata air panas. Lokasinya berdampingan, satu disebalah kiri dan lainnya di kanan.
Posisi mata air panas berdampingan. Disebelah kiri suhu air 45 derajat celsius– 550 derajat celsius. Tidak jauh dari bak penampungan pertama yang hanya berjarak 10 meter suhu air panas 30 derajat celsius-400 derajat celsius. Namun keduanya memiliki debit air yang sama yakni 1,6 liter per menit.
Air dari dua sumber tersebut disalurkan ke beberapa pancuran yang jatuh di tepi aliran Sungai Pawan. Sungai yang berada dalam kawasan mata air panas ini, kondisi airnya bersih dan jernih. Mata air yang dikelilingi pepohonan hijau dan perbukitan menggambarkan keindahan tiada nilainya.
Kepala Badan Lingkugan Hidup (BLH) Riau, Fadrizal Labay pernah menyebutkan, mata air panas atau sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara geotermal. Air yang keluar suhunya di atas 37 °C (suhu tubuh manusia), namun sebagian mata air panas mengeluarkan air bersuhu hingga di atas titik didih.
Air panas lebih dapat mengencerkan padatan mineral, sehingga air dari mata air panas mengandung kadar mineral tinggi, seperti kalsium, litium, atau radium. Mandi berendam di dalam air panas bermineral dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berdasarkan alasan tersebut, orang membangun pemandian air panas dan spa untuk tujuan rekreasi dan pengobatan
Riau Pos pada saat itu juga menikmati hangatnya pancuran mata air panas ditengah kawasan hutan yang lumayan dinginnya. Air panas ini bisa meregangkan otot yang kaku dan dipercayai masyarakat setempat bisa memberikan efek penyembuhan penyakit kulit. Siapapun bisa menikmati mata air panas alami ini.
Kebanyakan mereka yang datang terlihat melepas penat sehabis bekerja seharian, dengan cara mandi di air pancuran mata air panas yang serasa memijit-mijit sekujur tubuh. Kawasan sekitarnya sangat asri, panorama alamnya indah, bisa dijadikan lokasi outbond. Karena hutannya masih alami dan berbukit.
Riau Pos pada saat itu juga menelusuri kawasan hutan yang satu lokasi dengan mata air panas pawan. Sepanjang perjalanan dijalan tanah dengan lebar hanya dua meter, terlihat hewan jenis kera berbulu hitam, dan berbulu putih di dadanya bergelantungan dari satu pohon ke pohon lain.
Begitu memasuki kawasan hutan, hawa sejuk pun menjamah tubuh dengan penuh kelembutan. Sementara itu keindahan alam makin terasa tatkala kemegahan alam yang terhampar tegar di wilayah yang penuh pesona ini. Memasuki kawasan hutan terhirup partikel-partikel oksigen yang berada di area hutan, membuat paru-paru menjadi segar kembali, jauh dari polusi kendaraan.
Daun kering, pohon tinggi menjulang kelangit, bunyi serangga dan hewan lain bercampur seperti alunan musik alam yang pastinya akan membuat rasa tenang, nyaman dan lepas dari beban kehidupan sehari-hari.
Kawasan mata air panas pawan juga menjadi habitat fauna seperti kera, babi hutan, dan burung.Pohon sialang dengan diameter lebih kurang empat pelukan manusia dewasa juga masih berdiri kokoh menjulang ke langit. Pemandangan alami yang eksotik begitu mempesona dan membuat Riau Pos terpana dengan keindahannya.
Salah seorang warga yang dijumpai saat berada di dalam hutan kawasan mata air panas pawan, Iros (45) bersama dengan anaknya terlihat sedang memungut ranting kayu. Wanita paruh baya ini awalnya terkejut dengan kedatangan Riau Pos. Namun setelah diterangkan maksud kedatangan kedalam hutan untuk menikmati keindahan alam, Iros terlihat santai.
Dari penuturan Iros, kawasan hutan tersebut mata air panasnya berasal dari dalam tanah. Mengalir diantara bebatuan didalam tanah.’’Coba bapak mandi pasti terasa segar,’’kata Iros.
Iros mengatakan, kawasan mata air panas pawan menjadi lokasi wisata unggulan di Kabupaten Rokan Hulu. ‘’Lokasi ini banyak dikunjungi wisatwan lokal maupun luar negeri,’’ ujar Iros.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rokan Hulu, Hj Yurikawati menyebutkan, lokasi mata air panas pawan memang menjadi tempat wisata alam yang bisa menghilangkan rasa jenuh dari kebisingan hiruk pikuk kota. Lokasi mata air panas ini sambungnya, memberikan panorama tanaman hutan dan pepohonan alami.
Pemandangan hijau dikawasan mata air panas pawan, jelasnya, bisa menjadi lokasi outbond. Daerahnya yang berbukit dan pepohonan tinggi menjulang, menjadikan tempat wisata ini berbeda dengan tempat lainnya. Aliran air sungai yang ada di dalam kawasan mata air panas, menurut dia, menjadi tempat mandi bagi pengunjung.
Berkunjung ke pemandian air panas, sambungnya, belum menjadi pilihan banyak masyarakat dan sekitarnya. Berkemungkinan karena konotasi air panas identik dengan mereka yang butuh berobat. Padahal, kata dia, berendam di air panas sembari menikmati keindahan alam sungguh mengasyikan.
Lokasi ini, direncanakan menjadi wisata air yang bagus dan tidak kalah dengan tempat wisatalainnya.
‘’Hanya saja sekarang dalam pembangunannya disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki,’’jelasnya. ‘’Air yang jernih dan pemandangan alamnya merupakan tempat wisata air menarik untuk dikunjungi. Kita akan bangun lokasi mata air panas pawan ini lebih baik lagi. Bagaimana memberikan lokasi wisata menarik bagi masyarakat,’’ ungkapnya
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun) Rohul, Drs M Munif Msi, mengatakan, untuk pengawasan kawasan hutan dilakukan dengan intensif oleh petugas dilapangan. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penebangan hutan secara liar, di kawasan Rokan Hulu dan sekitarnya.
Bila memang terjadi penebangan pohon dapat dipastikan akan terjadi longsor. Sebab, topogorafi wilayah ini berbukit-bukit membawa kesan tersendiri. Untuk mencegah banjir, tindakan penebangan hutan secara liar harus dihindari. Jika penebangan liar tersebut dibiarkan bukan tidak mungkin banjir akan terus terjadi dan akan membawa korban lebih banyak lagi.
***
Laporan Mashuri Kurniawan, Pasirpengaraian
mashurikurniawan@riaupos.co.id
Sumber air yang ada berupa mata air panas ini merupakan hasil gejala alam post vulkanik yang berbeda suhu panasnya. Mata air yang berlokasi di Desa Rambah Tengah Hulu, Kecamatan Rambah, hanya berjarak 9 Kilometer dari pusat ibukota Rokan Hulu yakni Pasir Pengaraian.
Memasuki kawasan mata air panas ini, bisa menjadi salah satu pilihan menikmati keindahan alam yang sangat alami dan udara yang segar. Di kawasan yang memiliki luas 50 meter x 50 meter, mempunyai dua mata air panas. Lokasinya berdampingan, satu disebalah kiri dan lainnya di kanan.
Posisi mata air panas berdampingan. Disebelah kiri suhu air 45 derajat celsius– 550 derajat celsius. Tidak jauh dari bak penampungan pertama yang hanya berjarak 10 meter suhu air panas 30 derajat celsius-400 derajat celsius. Namun keduanya memiliki debit air yang sama yakni 1,6 liter per menit.
Air dari dua sumber tersebut disalurkan ke beberapa pancuran yang jatuh di tepi aliran Sungai Pawan. Sungai yang berada dalam kawasan mata air panas ini, kondisi airnya bersih dan jernih. Mata air yang dikelilingi pepohonan hijau dan perbukitan menggambarkan keindahan tiada nilainya.
Kepala Badan Lingkugan Hidup (BLH) Riau, Fadrizal Labay pernah menyebutkan, mata air panas atau sumber air panas adalah mata air yang dihasilkan akibat keluarnya air tanah dari kerak bumi setelah dipanaskan secara geotermal. Air yang keluar suhunya di atas 37 °C (suhu tubuh manusia), namun sebagian mata air panas mengeluarkan air bersuhu hingga di atas titik didih.
Air panas lebih dapat mengencerkan padatan mineral, sehingga air dari mata air panas mengandung kadar mineral tinggi, seperti kalsium, litium, atau radium. Mandi berendam di dalam air panas bermineral dipercaya dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit. Berdasarkan alasan tersebut, orang membangun pemandian air panas dan spa untuk tujuan rekreasi dan pengobatan
Riau Pos pada saat itu juga menikmati hangatnya pancuran mata air panas ditengah kawasan hutan yang lumayan dinginnya. Air panas ini bisa meregangkan otot yang kaku dan dipercayai masyarakat setempat bisa memberikan efek penyembuhan penyakit kulit. Siapapun bisa menikmati mata air panas alami ini.
Kebanyakan mereka yang datang terlihat melepas penat sehabis bekerja seharian, dengan cara mandi di air pancuran mata air panas yang serasa memijit-mijit sekujur tubuh. Kawasan sekitarnya sangat asri, panorama alamnya indah, bisa dijadikan lokasi outbond. Karena hutannya masih alami dan berbukit.
Riau Pos pada saat itu juga menelusuri kawasan hutan yang satu lokasi dengan mata air panas pawan. Sepanjang perjalanan dijalan tanah dengan lebar hanya dua meter, terlihat hewan jenis kera berbulu hitam, dan berbulu putih di dadanya bergelantungan dari satu pohon ke pohon lain.
Begitu memasuki kawasan hutan, hawa sejuk pun menjamah tubuh dengan penuh kelembutan. Sementara itu keindahan alam makin terasa tatkala kemegahan alam yang terhampar tegar di wilayah yang penuh pesona ini. Memasuki kawasan hutan terhirup partikel-partikel oksigen yang berada di area hutan, membuat paru-paru menjadi segar kembali, jauh dari polusi kendaraan.
Daun kering, pohon tinggi menjulang kelangit, bunyi serangga dan hewan lain bercampur seperti alunan musik alam yang pastinya akan membuat rasa tenang, nyaman dan lepas dari beban kehidupan sehari-hari.
Kawasan mata air panas pawan juga menjadi habitat fauna seperti kera, babi hutan, dan burung.Pohon sialang dengan diameter lebih kurang empat pelukan manusia dewasa juga masih berdiri kokoh menjulang ke langit. Pemandangan alami yang eksotik begitu mempesona dan membuat Riau Pos terpana dengan keindahannya.
Salah seorang warga yang dijumpai saat berada di dalam hutan kawasan mata air panas pawan, Iros (45) bersama dengan anaknya terlihat sedang memungut ranting kayu. Wanita paruh baya ini awalnya terkejut dengan kedatangan Riau Pos. Namun setelah diterangkan maksud kedatangan kedalam hutan untuk menikmati keindahan alam, Iros terlihat santai.
Dari penuturan Iros, kawasan hutan tersebut mata air panasnya berasal dari dalam tanah. Mengalir diantara bebatuan didalam tanah.’’Coba bapak mandi pasti terasa segar,’’kata Iros.
Iros mengatakan, kawasan mata air panas pawan menjadi lokasi wisata unggulan di Kabupaten Rokan Hulu. ‘’Lokasi ini banyak dikunjungi wisatwan lokal maupun luar negeri,’’ ujar Iros.
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rokan Hulu, Hj Yurikawati menyebutkan, lokasi mata air panas pawan memang menjadi tempat wisata alam yang bisa menghilangkan rasa jenuh dari kebisingan hiruk pikuk kota. Lokasi mata air panas ini sambungnya, memberikan panorama tanaman hutan dan pepohonan alami.
Pemandangan hijau dikawasan mata air panas pawan, jelasnya, bisa menjadi lokasi outbond. Daerahnya yang berbukit dan pepohonan tinggi menjulang, menjadikan tempat wisata ini berbeda dengan tempat lainnya. Aliran air sungai yang ada di dalam kawasan mata air panas, menurut dia, menjadi tempat mandi bagi pengunjung.
Berkunjung ke pemandian air panas, sambungnya, belum menjadi pilihan banyak masyarakat dan sekitarnya. Berkemungkinan karena konotasi air panas identik dengan mereka yang butuh berobat. Padahal, kata dia, berendam di air panas sembari menikmati keindahan alam sungguh mengasyikan.
Lokasi ini, direncanakan menjadi wisata air yang bagus dan tidak kalah dengan tempat wisatalainnya.
‘’Hanya saja sekarang dalam pembangunannya disesuaikan dengan anggaran yang dimiliki,’’jelasnya. ‘’Air yang jernih dan pemandangan alamnya merupakan tempat wisata air menarik untuk dikunjungi. Kita akan bangun lokasi mata air panas pawan ini lebih baik lagi. Bagaimana memberikan lokasi wisata menarik bagi masyarakat,’’ ungkapnya
Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan (Kadishutbun) Rohul, Drs M Munif Msi, mengatakan, untuk pengawasan kawasan hutan dilakukan dengan intensif oleh petugas dilapangan. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya penebangan hutan secara liar, di kawasan Rokan Hulu dan sekitarnya.
Bila memang terjadi penebangan pohon dapat dipastikan akan terjadi longsor. Sebab, topogorafi wilayah ini berbukit-bukit membawa kesan tersendiri. Untuk mencegah banjir, tindakan penebangan hutan secara liar harus dihindari. Jika penebangan liar tersebut dibiarkan bukan tidak mungkin banjir akan terus terjadi dan akan membawa korban lebih banyak lagi.
***
0 komentar:
Posting Komentar