Blogger Tricks


0

Save The Earth: Toga hijau, Sehat Bagi Masyarakat

Riau Pos - For Us Selasa, 06 Desember 2011

Penghijauan bukan hanya tentang menanam pohon-pohon besar sebagai pelindung yang kemudian akan dirasakan manfaatnya lima hingga sepuluh tahun kemudian. Namun penghijauan sangat dekat dengan  menanam pekarangan atau lahan kritis di dekat rumah dan lingkungan sendiri dengan tanaman bermanfaat lainnya, seperti Tanam Obat Keluarga (TOGA).
Inilah yang dilakukan oleh masyarakat Kelurahan Bagan Besar, Kecamatan Bukit Kapur, Dumai. Selama sepekan ini (1-6/8) mereka memanfaatkan lahan kosong disekitar rumah dan lingkungan dengan menanam TOGA. Penanam ini dilakukan secara bergilir dan bertahap antar rumah. Bukan hanya dipekarangan yang langsung ketanah. Masyarakat juga menanam TOGA di pot-pot yang terbuat dari wadah bekas cat, maupun ember-ember bocor yang tidak lagi berguna.
Manfaat penghijauan denganc cara seperti ini bisa mendatangkan manfaat berganda. “Keberadaan TOGA ini tidak hanya membantu menghijaukan lingkungan, tapi juga sangat membantu dalam melakukan penanganan pertama pada anggota masyarakat yang terserang penyakit ringan seperti demam, diare dan lain-lain” Ujar Joshua Siahaan, Koordinator Pelaksana kegiatan penanaman TOGA secara bergilir ini.
Tidak hanya sampai pada penanaman saja, seru Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) Universitas Riau, gelombang dua tahun 2011 ini menambahkan, kami  (mahasiswa Kukerta), bekerjasama dengan Ikatan Pemuda setempat (REXICO), menghidupkan kembali TOGA Desa Wisma Melur dengan membuatkan nama-nama pada tanaman TOGA tersebut sehingga keamanannya dari kerusakan yang disebabkan oleh manusia dapat terhindarkan. 
Penanaman dan penghidupan kembali TOGA ini, dilakukan dalam beberapa tahapan, pertama, merapikan TOGA dengan membersihkan semak dan rerumputan di lahan TOGA, kedua penanaman beberapa tanaman obat tambahan, seperti lidah buaya, serai, rosella dan lain-lain. Kemudian diakhiri dengan pembuatan plang nama.
“Proses ketiga dari upaya penghidupan kembali TOGA Desa Wisma Melur telah tercapai Sabtu kemaren,” ungkap Joshua, begitu sapaan akrabnya. Keberadaan plang nama didirikan guna menegaskan keberadaan TOGA. Namun begitu, upaya ini masih belum selesai. Perlu dilakukan kordinasi dengan anggota masyarakat dan PKK serta ikatan pemuda untuk kelanjutan pemeliharaan TOGA, kesadaran masyarakat adalah hal utama untuk mempertahankan kelestarian dan manfaat TOGA dan sudah menjadi kewajiban mahasiswa untuk membantu meningkatkan kesadaran dalam masyarakat tersebut. (tya-gsj)

0 komentar:

Posting Komentar