Blogger Tricks


0

Pelepasan Satwa Liar oleh RETIC Pekanbaru ”Komitmen Kami untuk Reptil”

Riau Pos - For Us Minggu, 08 April 2012 ,
Pelepasan Satwa Liar oleh RETIC Pekanbaru
”Komitmen Kami untuk Reptil” 
 REPTIC for Riau Pos
ULAR: Salah seorang dari komunitas RETIC Pekanbaru tampak melepaskan seekor ular yang tertangkap di rumah warga pada Sabtu (31/3) lalu.

INDONESIA terkenal dengan hutan tropis beserta keanekaragaman satwa dan tumbuhannya. Begitu juga dengan di Riau sendiri. Keanekaragaman satwa dan tumbuhan yang ada di Riau juga menjadi keunikan tersendiri dari hutan tropisnya. Namun, beberapa tahun ini hutan yang ada di Riau semakin berkurang seiiring dengan banyaknya terjadi perambahan hutan serta perubahan hutan menjadi wilayah industri dan perkebunan.
Dampak langsung dari hal tersebut tentu akan berpengaruh pada seluruh eleman yang ada di bumi ini. Salah satunya adalah satwa yang kehilangan tempat tinggal mereka. Pada akhirnya satwa-satwa tersebut pun mencari tempat tinggal baru. Seperti hewan jenis reptil yang banyak menyambangi rumah-rumah warga.

Inilah yang ditemukan oleh komunitas Reptil Pekanbaru atau Reptil And Amphibian Community (RETIC) di beberapa rumah warga di kota Pekanbaru.“Iya, berdasarkan laporan dari warga banyak hewan-hewan liar terutama reptil seperti ular yang masuk ke dalam rumah warga,” ujar Dedi Cahyadiana selaku ketua RETIC.
Kemudian setelah ditangkap oleh tim Rescue RETIC, satwa-satwa tersebut dilepaskan kembali ke alam. Oleh karena itulah pada Sabtu (31/3) lalu diadakan acara pelepasan satwa liar atau tepatnya reptil oleh komunitas RETIC sendiri. Bertempat di lokasi hutan Pangkalan TNI Angkatan Udara (AU) Pekanbaru. Adapun reptil yang dilepas tersebut adalah jenis ular dan biawak hasil tangkapan dari rumah-rumah warga.

Terdapat empat jenis ular yang dilepas di sana, yakni ular sanca batik (Phyton reticulatus), ular cincin emas (Boiga dedrophila), ular gadung luwuk (Trimeresurus hageni), dan ular krudu daun (Trimeresurus wagler).
“Pada awalnya kami hanya ingin melepas tiga ekor ular saja. Namun pada akhirnya bertambah menjadi lima dengan satu diantaranya biawak,” ungkap Dedi.

Pelepasan pertama dilakukan oleh Dedi bersama wakil ketua RETIC, Fatah. Selain itu acara pelepasan satwa ini juga dihadiri oleh perwakilan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau.
“Acara pelepasan juga dihadiri oleh perwakilan dari BBKSDA yang juga merupakan salah satu member RETIC yakni Bapak Uus. Beliau juga ikut serta dalam melepas reptil-reptil tersebut,” tambah Dedi lagi.
Selain itu Dedi juga menyebutkan bahwa komunitas RETIC melepaskan reptil-reptil tersebut dikarenakan misi dari mereka sendiri. RETIC berkomitmen untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kelestarian satwa jenis reptil khususnya ular.

Salah satu jalannya dengan mengubah paradigma masyarakat tentang ular. Bahwa ular bukanlah hewan yang mengancam, tapi akan menyerang ketika ia diserang juga.
“Ini juga menjadi salah satu langkah agar hewan reptil seperti ular terhindar dari ancaman kepunahan yang merupakan akibat ulah manusia itu sendiri,” ungkap Dedi.

Komunitas RETIC tidak hanya sekedar melepaskan satwa-satwa tersebut saja. Mereka juga melakukan sosialisasi kepada warga di sekitaran wilayah Pangkalan TNI AU Pekanbaru. Hasilnya cukup positif, berdasarkan keterangan dari Dedi sendiri hasilnya cukup positif.

“Kini warga jika bertemu dengan ular atau jenis reptil lainnya tidak lagi melakukan tindakan membunuh melainkan mengusir atau melaporkan ke tim Rescue RETIC,”ujar Dedi.

Harapan dari RETIC sendiri agar adanya kerja sama dari instansi-instansi terkait seperti pemerintah, swasta maupun sekolah-sekolah yang ada di Pekanbaru untuk mengadakan sosialisasi tentang hewan jenis reptil ini.
“Kami pun siap hadir dan membantu jika ada yang ingin mengundang untuk sosialisasi reptil, baik itu pengetahuan tentang reptil maupun pertolongan pertama terhadap gigitan ular berbisa dengan tangan terbuka,”tambah Dedi.

RETIC sendiri bisa ditemui di basecamp mereka di kompleks Rajawali Baru No. 21 Lanud Pekanbaru. Selain itu informasi mengenai RETIC bisa juga didapat melalui facebook reticpekanbaru@ymail.com atau dengan mem-follow twitternya di @ReticPekanbaru.(afra-gsj/new)

0 komentar:

Posting Komentar