Blogger Tricks


0

Bentuk Kesadaran Masyarakat

Riau Pos - For Us Minggu, 08 April 2012 ,
Bentuk Kesadaran Masyarakat 
 Fadhlan Dini Hanif  Mahasiswa Jurusan Hukum Transnasional UNRI

SIAPA yang tidak kenal dengan sampah? sampah adalah biangnya kerusakan lingkungan, menganggu keindahan alam.
Namun yang menjadi permasalahannya disini bukan lah “sampahnya”  tetapi manusia yang membuang sampah tersebut sembarangan.  
Walaupun tahu akibat dampak yang ditimbulkan, masyarakat seakan acuh tidak acuh akan sampah ini. Akibat bad habit dan kurangnya sosialisasi mengenai kebersihan.  Kualitas baik-buruk nya lingkungan adalah dampak daripada apa yang telah di perbuat oleh manusia terhadap alam sekitarnya.

Sebagai contoh sewaktu hujan besar sampah tersebut akan membuat sungai  menjadi meluap dan menyebabkan banjir di wilayah sekitarnya.  Bukan hanya menyebabkan genangan air  tentunya ini menimbulkkan berbagai macam polusi. Seperti bau yang tidak sedap dan tidak sehat bagi masyarakat sekitar.
Selain sampah masalah drainase saluran pembuangan air, juga perlu menjadi perhatian. Memang secara realita yang kita lihat drainase yang dibuat oleh dinas yang bersangkutan itu tersebut terkesan asal-asalan alias sembarang jadi. Di Kota Pekanbaru Pekanbaru telah ada Perda No. 10 Tahun 2006 yang secara substansial mengatur mengenai sumur resapan. Jadi setiap pembangunan harus sesuai dengan standar yang diterapkan oleh peraturan tersebut.

Bagi yang masih bingung sumur resapan bawah tanah digunakan untuk mengurangi volume  limpahan air yang terdapat di permukaan.   Dalam proses sumur resapan ini  air tersebut akan masuk ke dalam bawah tanah alias diserap melalui pori-pori tanah tersebut.  Dan otomatis itu akan mengurangi debit air berlebih yang terdapat di permukaan.

Pemerintah mulai berangsur mensosialisasikan lingkungan bersih. Memang dalam beberapa tahun terakhir Pekanbaru mendapatkan piala Adipura sebagai salah satu kota terbersih  di Indonesia, terlepas dari hal-hal yang bersifat politis. Seperti di awal tahun ini menempatkan beberapa tong sampah organik dan anorganik di tiap sudut kota. Salah satu langkah yang cukup bijak. Namun kurang mendapat respon positif dari masyarakat. Masih banyaknya tumpukan sampah di jalanan. Terutama pada hari-hari libur, dimana pasukan kuning sedang libur.

Masalah ini sudah jelas menjadi tanggung jawab kita bersama. So, masyarakat jangan terlalu manja, dan terlalu berharap dengan pemerintah sepenuhnya.  Apabila terjadi bencana  warga selalu menjadikan pemerintah sebagai kambing hitam. Jadi semua pihak perlu intropeksi diri dan kesadaran yang harus dimulai dari diri sendiri. Perlu ada perubahan mindset dan pola pikir dari masyarakat. Saran saya perlu pemerintah memerlukan pendekatan sosial atau social approachment kepada masyarakat  khusus nya sosialisasi mengenai penanganan sampah dan kebersdihan lingkungan.

Kita berharap agar masyarakat ataupun pemerintah setempat bisa belajar dari semua yang telah terjadi. Dengan kepedulian dari semua pihak, maka lingkungan kita bisa menjadi bersih, sehat dan jauh dari berbagai macam penyakit. Sesuai dengan situasi dan kondisi yang kita impikan bersama. Mari buang sampah pada tempat nya. “Quit dreaming , Let’s make it happen, for a better and healthy environment”. ***

0 komentar:

Posting Komentar