Blogger Tricks


0

Konversi Tisu ke Saputangan

Riau Pos - For Us Minggu, 08 April 2012 ,
Konversi Tisu ke Saputangan 
 Jumianti

Semakin maju teknologi membuat manusia memilih hal yang lebih praktis. Hal itu merupakan fenomena yang terjadi pada saat ini. Mulai dari hal yang kecil hingga yang besarpun masyarakat lebih memilih yang praktis. Mulai dari makanan yang cepat saji, penggunaan ponsel,dan tisu sebagai alat untuk mengelap keringat, noda ketika makan dan menghapus debu saat menggenakan sebuah barang.

Tak jarang masyarakat sekarang lebih memilih Tisu sebagai alat yang dikatakan lebih praktis dibawa dan ekonomis. Kehadiran tisu sebagai alat yang di nilai lebih praktis untuk dibawa kemana-mana membuat produksi tisu tak henti-hentinya berevolusi untuk menarik perhatian konsumen.

Padahal menurut penelitian, untuk menghasilkan dua pack tisu yang kurang lebih berisi 20 sheet per pack dibutuhkan 1 batang pohon yang berumur kisaran enam tahun.  Itu baru 2 pack tisu saja. Sedangkan dengan berkembangnya zaman dan pertambahan penduduk yang semakin meningkat, membuat tingkat konsumsi tisu bertambah. Dua pak tisu hanya di konsumsi satu orang saja. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk Pekanbaru misalnya, maka berapa banyak pohon yang harus di tebang untuk menghasilkan tisu.

Hal itupula yang menjadi motivasi Jumianti mahasiswi semester akhir fakultas Tarbiyah dan keguruan, Pendidikan Kimia Universitas Islam Negeri (UIN). Ijum, begitu kerap panggilan dara muda yang menggunakan kacamata dan jilbab di kesehariannya itu lebih memilih membawa handuk kecil atau saputangan dibanding membawa sebungkus tissu.

“ Untuk apa bawa tisu kalau hanya menambah banyak sampah? Di banding tisu saya lebih suka bawa saputangan. Disamping bisa di cuci dan tidak menimbulkan sampah,saputangan jauh lebih ekonomis di banding tisu. Karna kita hanya beli satu kali lalu setelah di pergunakan dapat di cuci dan bisa dipergunakan kembali” ujar ijum sambil mengeluarkan sebuah saputangan kesayangannya dari dalam ranselnya.

Ijum menyadari adanya tisu hanya dapat menambah sampah. Disamping itu, proses pembuatan tisu yang menggunakan pohon sebagai bahan dasar pembuatannya, juga berdampak buruk bagi lingkungan hijau kita. Ijum juga berhap, tidak hanya dia yang menyadari dampak buruk dari penggunaan tissue

 “Paling tidak buat anak muda yang menjadi konsumen terbanyak tisu mulailah beralih kesaputangan yang jauh lebih baik dan ramah lingkungan. Sadari hal yang kecil seperti ini karena meskipun kecil dapat menghancurkan bumi untuk anak cucu kita nanti” ujar ijum kembali.(atin-gsj)

0 komentar:

Posting Komentar