Haryono
Engineer aircraft PT Sky Aviation
Engineer aircraft PT Sky Aviation
Pada umumnya masyarakat awam akan berpendapat bahwa penghasil gas karbondioksida dan juga penyebab dari global warming berasal dari kendaraan bermotor. Khususnya pada kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
Tetapi tanpa kita sadari bahwa setiap hari banyak pesawat terbang yang melintas di atas bumi ini, khususnya di langit pekanbaru yang jumlahnya puluhan bahkan ratusan. Tentunya asap yang dihasilkan dari exaust/knalpot pesawat terbang tersebut ikut mencemari udara dan merusak lapisan ozon. Jadi, jika jumlah pesawat terbang semakin bertambah maka akan besar juga kontribusinya terhadap perubahan lingkungan kita.Hal ini tentu tidak bisa terlepas dari berbagai aspek yang ada. Salah satunya adalah dengan semakin berkembangnya pertumbuhan ekonomi Pekanbaru. Dikarenakan dengan semakin tumbuhnya ekonomi, maka semakin banyak pula maskapai penerbangan yang membuka rute dan menambah frekuensinya untuk terbang ke pekanbaru.
Pertumbuhan ekonomi tentu juga didukung oleh berbagai sarana yang tercipta. Misalnya saja dengan pembangunan gedung berupa rumah toko (ruko) yang kini marak di kota pekanbaru. Lihat saja di sepanjang jalanan kota, kiri dan kanannya pasti disesaki dengan banyaknya ruko yang tumbuh seperti jamur di musim hujan.
Terlebih lagi dengan dibangunnya jalan layang atau fly over yang mengusung katanya tema “go green”. Namun, justru banyak menebang pohon yang ada tanpa adanya kompensasi yang nyata seperti pembangunan jalur khusus sepeda ataupun jalur pejalan kaki.
Tak hanya itu saja, di sekitar Kota Pekanbaru sendiri fungsi hutan lindung banyak yang pada akhirnya dirubah menjadi hutan tanaman industri seperti sawit. Seperti yang kita ketahui bahwa pohon sawit bukanlah penghasil oksigen yang baik, Tetapi sekali lagi tidak ada bentuk kompensasi yang nyata dari perusahaan perkebunan tersebut untuk mengurangi efek dari aktivitas industri mereka.
Kalaulah saja kita melihat dan mencontoh negeri barat sana. Seperti di benua Eropa misalnya yang sudah memberikan kompensasi berupa penciptaan lingkungan yang lebih baik dari sebelumnya. Tak hanya itu saja Negara Jepang saja menerapkan suatu pola pembuangan sampah yang rapi dan apik. Ini tentunya menjadi salah satu usaha mereka untuk memberikan kompensasi terhadap lingkungan.
Oleh karena itu saya mengajak semuanya, terkhusus lagi bagi mereka yang bekerja di sektor dengan penyumbang gas rumah kaca terbesar untuk memberikan kompensasi bagi bumi ini. Misalnya saja dengan menjadikan “bike to work” sebagai kebiasaan hidup sehari hari. Dengan melakukan kegiatan ini kita juga bisa menjadi sehat dan juga sekaligus menjaga bumi dengan mengurangi emisi gas rumah kaca dari kendaraan bermotor. Saya berharap, mudah-mudahan dengan semakin berkembangnya Kota Pekanbaru maka nantinya akan tercipta iklim dan lingkungan yang baik juga. Sehingga nantinya kota bertuah ini benar-benar bisa menjadi kota metropolitan yang “go green” seperti halnya kota-kota besar dari berbagai belahan dunia lainnya.***
0 komentar:
Posting Komentar