Pendopo Cyclist Community, Satukan Purna Paskibraka
DONDY FOR RIAUPOS ISTIRAHAT: Anggota PCC beristirahat di Basecamp mereka di Pendopo.
Bercerita mengenai kumupulan dari para anggota Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Riau kini tidak hanya mengenai baris-berbaris ataupun mengibarkan sang merah putih, tapi juga bersepeda. Bertujuan untuk memperat antar anggota Purna Paskibraka Indonesia Provinsi riau, Pendopo Cyclist Community atau yang biasa disingkat menjadi PCC berdiri.
“PCC sendiri berdiri pada tannggal 16 Oktober 2011 yang mana pada mulanya hanya beranggotakan beberapa orang saja, yang mana Dondy, Lisa dan Wendi merupakan tiga orang pioner dari berdirinya klub sepeda ini,” jelas Eka Martin yang merupakan leader dari Pendopo Cyclist Community tersebut.
Pria yang juga menjabat sebagai ketua bidang kesektariat Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Riau tersebut juga menjelaskan, kini PCC telah beranggotakan 25 orang anggota. Yang mana terdiri dari yang tua hingga yang muda, mulai dari eksekutif muda sampai berbagai golongan pekerjaan tanpa mengenal kasta seperti Pegawai Negeri Sipil dan Polri semua ada di komunitas ini.
“Syarat menjadi anggota sendiri yakni warga Pendopo sendiri, maksudnya para anggota Paskibraka baik yang masih aktif maupun tidak,” tambah Eka martin pria yang lahir 32 tahun silam ini.
Selain ingin ikut serta dalam penghijauan atau menjaga kelestarian udara, PCC sendiri juga memiliki visi dan misi pribadi sendiri. Seperti ingin mengembalikan keramaian dari Pendopo itu sendiri. Selain iitu juga untuk memperat rasa kebersamaan antar anggota lainnya, terutama anggota Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Riau yang sudah tidak aktif lagi
Untuk jenis sepeda yang digunakan, komunitas ini sendiri tidak mematok jenis sepeda tertentu. Hal ini terlihat dari bermacamnya jenis sepeda yang ada di Pendopo Cyclist Community. Terdiri atas enam sepeda ontel, tiga sepeda fixie, dua sepeda sunky serta 14 sepeda berjenis MTB (Mountain Bike.
Pendopo Cyclist Community sendiri merupakan komunitas yang tidak terlalu memaksa para anggotanya untuk bisa gowes bersama. Untuk jadwal gowes sendiri, PCC mempunyai dua jenis jadwal gowes yakni night ride dan morning ride.
Morning ride biasanya PCC berada di kegiatan car free day (CFD) yang diadakan setiap Minggu pagi di Jalan Diponegoro dan Gajah Mada. Sementara untuk night ridenya sendiri biasanya setiap jumat malam yang mana seluruh anggota PCC sering berkumpul di Tugu Selais.
“Banyak manfaat dengan adanya komunitas sepeda ini, seperti dapat memperat silahturahmi dengan berkumpulnya senior dan junior Purna Paskibraka Indonesia Provinsi Riau,” terang Dondy Permana salah satu anggota Pendopo Cyclist Community.
Pria yang saat ini masih duduk dibangku kuliah Universitas Riau tepatnya Fakultas Hukum tersebut juga menerangkan kenapa harus komunitas sepeda, karena banyak kegiatan positif dari bersepeda. Seperti mencegah polusi udara, selain itu juga bisa untuk membuat badan menjadi lebih atletis sebagaimana salah satu syarat untuk menjadi anggota paskibraka.
Untuk keamanan saat bersepeda, Pendopo Cyclist Community sendiri tidak terlalu memiliki peraturan yang ketat. Komunitas ini lebih mengutamakan style ketika bersepeda tergantung jenis sepeda yang digunakan masing-masing anggota. Seperti memakai blangkon bagi yang menggunakan sepeda jenis ontel serta menggunakan helm bagi yang menggunakan jenis sepeda mounitain bike (MTB).
Untuk kedepannya sendiri, Pendopo Cyclist Community juga memiliki pesan dan juga harapan yang sama seperti komunitas sepeda lainnya. Yakni ingin dibuatkan jalur serta parkir sepeda khusus di kota Pekanbaru. (teguh-gsj/new)
0 komentar:
Posting Komentar