Jadi Mata Pelajaran
JALUR SEPEDA: Orang Belanda sangat menikmati jalur sepeda yang sangat memadai.
PilihAN orang Belanda pada sepeda tak lepas dari sejumlah keunggulan yang dimiliki sepeda. Selain itu di negeri kincir angin sarana dan prasarana pendukung bersepeda sangat memadai. Di antara keunggulan sepeda itu adalah harganya yang relatif murah, tidak mencemari udara, dan menyehatkan pengayuhnya. Kelemahan sepeda cuma terletak pada kecepatan dan jarak jangkau. Sepeda tidak bisa dipakai untuk keluar kota secara rutin.
Namun, problem kecil ini bukan halangan. Mereka naik kereta api dari satu kota ke kota lain, lalu menyewa sepeda di stasiun kereta api tujuan. Ada juga yang sengaja membeli jenis sepeda lipat yang kemudian ketika mereka berpergian dengan kereta api, mereka bisa melipat sepeda tersebut.
Selain itu kebiasaan lainnya dari orang Belanda lainnya yakni seperti dengan membeli dua unit sepeda untuk ditaruh di masing-masing kota. Mahasiswa atau karyawan yang tinggal di Kota Haarlem dan kuliah atau bekerja di Kota Leiden misalnya, setiap pagi mengayuh sepeda dari rumahnya ke stasiun kereta api Haarlem, memarkir sepeda pertamanya di sana, lalu naik kereta api ke Leiden.
Di stasiun kereta api Leiden sudah ada sepeda ke-2 yang diparkir di pelataran parkir stasiun. Dengan sepeda ke-2 itu sang mahasiswa atau karyawan mengayuh sepedanya ke kampus atau kantor. Sore hari mereka menjalani ritual yang sama, hanya terbalik arahnya. Dengan jumlah mahasiswa atau karyawan yang kuliah atau bekerja di kota lain sangat banyak, maka merupakan pemandangan biasa apabila pelataran parkir sepeda di stasiun-stasiun kereta api di seluruh Belanda tampak seperti lautan sepeda.
Begitu populernya sepeda di mata orang Belanda, sampai-sampai sekolah dasar di Belanda mencantumkan “keterampilan bersepeda” sebagai salah satu mata pelajaran ekstrakurikuler. Beberapa kali dalam setahun murid-murid kelas 2 SD ke atas mendapat pelajaran teori lalu-lintas bersepeda. Termasuk dalam pelajaran itu di antaranya cara memberi tanda kalau mau membelok ke kiri atau ke kanan, memilih titik aman untuk berhenti di perempatan jalan, arti lampu merah-hijau pada lampu stopan sepeda, serta perlengkapan yang mesti dimiliki, seperti rem, bel, lampu depan dan belakang.
Pelajaran teori singkat itu ditutup dengan ujian teori dan keterampilan bersepeda. Halaman sekolah dijadikan arena ujian, dipasangi rambu-rambu lalu-lintas sederhana, lalu setiap murid diminta mengendarai sepedanya melewati rute yang telah ditentukan. Tujuan pelajaran bersepeda itu untuk mempersiapkan murid-murid bersepeda di jalan raya dengan aman.
Umumnya, setelah murid lulus ujian bersepeda, orang tuanya berani melepas sang anak pergi dan pulang sendiri ke atau dari sekolahnya. Seluruh proses pendidikan bersepeda dan ujiannya, didukung sepenuhnya oleh polisi lalu-lintas di kota atau desa masing-masing. Berhubung anak-anak di Belanda sudah diperkenalkan dengan sepeda di usia dini, maka sepeda menjadi seperti “bahasa ibu” seluruh anak-anak di Belanda yang akan dibawanya sampai tua. (int/teguh-gsj)
0 komentar:
Posting Komentar