Blogger Tricks


0

Pengumpulan Sampah Produktif Mendapat Reward

Riau Pos - For Us Sabtu, 24 Maret 2012 ,
Pengumpulan Sampah Produktif Mendapat Reward
Syahara Niyya 
Mahasiswa UIN Suska Riau Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris
Bagaimana pun masalah terbesar yang berdampak langsung kepada lingkungan dan masyarakat adalah sampah plastik. Pertama, jika sampah plastik kita buang sembarangan akan menyumbat selokan atau parit. Pada musim hujan, tumpukan sampah plastik tersebut dapat menghalangi lalu lintas air. Akibatnya terjadilah banjir. Kedua, jika sampah plastik kita biarkan menumpuk di suatu tempat, ia akan sangat lama untuk terurai dan menyumbat masuknya air ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan air tergenang sehingga membuat sarang bagi berkembangbiaknya nyamuk pembawa penyakit.

Kita memang belum bisa mengganti fungsi plastik sebagai tempat menaruh dan menyimpan barang-barang yang mudah dan praktis.  Padahal banyak dari negara maju telah beralih ke penggunaan guddy bag atau tempat  yang berbahan dasar kertas atau karton daur ulang yang ramah lingkungan karena mudah terurai. Ada baiknya jika kita lebih memperhatikan sampah plastik ini karena untuk daerah Pekanbaru saja setidaknya ada 5 ton sampah plastik yang dihasilkan perhari dari bekas bungkus jajanan, produk rumah tangga, dan aneka bungkus kebutuhan lainnya. Dapat dibayangkan jika kita masih terlena dengan sampah pastik yang kian menggunung itu. Bisa-bisa kota Pekanbaru yang Bertuah ini berubah julukan jadi “berkuah” akibat sering banjir ketika musim hujan.

Dari berbagai pengamatan dan hasil iseng-iseng, saya mendapat inspirasi agar di Pekanbaru ini diadakan pengumpulan sampah produktif bagi setiap institusi sosial dan pemerintah. Pengumpulan sampah ini dapat  dilakukan per-RT atau RW, kelurahan atau kecamatan. Agar program ini berjalan, bagi institusi atau lembaga atau kelompok masyarakat yang menghasilkan sampah produktif terbanyak akan mendapat reward atau semacam penghargaan dan jika masyarakat tidak mau melakukan pengumpulan sampah harus  diberikan sanksi yang menjerakan tapi tetap berdampak positif pada lingkungan. Pengumpulan sampah produktif di bagi menjadi dua bagian. Sampah plastik/non organik(sampah yang sukar terurai) dan sampah organik (sampah yang mudah terurai di tanah). Sampah plastik/non organik serta yang sejenisnya lantas dikumpulkan dan dikelola oleh badan atau lembaga yang bergerak dibidang kebersihan untuk pembentukan tim pengrajin sampah plastik sehingga sampah itu bisa digunakan lagi dan menjadi barang yang berguna, bermanfaat dan tahan lama. Sedangkan sampah organik semacam kulit buah, daun kering dan semacamnya, dapat di jadikan bahan baku pupuk kompos. Mengingat belakangan ini harga pupuk melonjak dan membuat petani menengah ke bawah sulit mendapatkan pupuk yang bermutu dan harganya terjangkau.

Sekali mendayung dua pulau terlampaui. Dengan kebijaksanaan pemerintah untuk melakukan program ini, saya yakin suatu saat nanti Pekanbaru akan menjadi kota yang benar-benar BERTUAH (Bersih, Rapi, Tertata, Usaha bersama, Aman dan Harmonis).***

0 komentar:

Posting Komentar