Blogger Tricks


0

Pare, Mendukung Program Penghijauan

Riau Pos - For Us Sabtu, 17 Maret 2012 ,
Pare, Mendukung
Program Penghijauan 

 dok. rp PARE: Buah ini dikenal karena rasanya yang pahit, namun dibalik rasa pahitnya pare ternyata kaya manfaat. Petani pare sedang menunjukan buah pare.

Jumat (16/3) sore Green Student Journalists (GSJ) mengunjungi salah satu rumah pembudidaya tanaman pare di Pekanbaru.  Tiba di lokasi GSJ disambut dengan salah satu pembudidaya pare di Pekanbaru yang berlokasi tepat berada di Jalan Kina Kelurahan Tangkerang Utara.
“ Ini kebun pare saya sendiri, memang tidak luas, cuma sudah lebih dari cukup,” ujar Siti (50) pembudidaya tanaman pare yang ditemui di lokasi.


Kebun seluas setengah hektar milik Siti tersebut dimanfaatkan dengan baik, tanaman parenya sebagian di tanam di tanah dan ada yang di letakkan di pot.
Tanaman pare atau dalam bahasa latinnya disebut dengan nama Momordica charabtia ini tidak memerlukan perawatan khusus.

“Biasanya hanya dilakukan penyiangan dengan membersihkan tanaman liar yang ada di sekitar tanaman, pemupukan, dan penyiraman secara rutin,” tambahnya.
Serangan hama penyakit pada tanaman pare memang jarang terjadi. Namun masih ada beberapa hal yang mengancam. Seperti untuk melindungi buah dari serangan lalat buah. Buah pare  perlu dibungkus kertas koran atau plastik sejak buah tersebut masih kecil.

Begitu juga dengan daun pare. Daun pare terkadang sering di incar oleh hama semacam ulat dan siput. Di sini pengendalian hama bisa dilakukan dengan round-up  atau menyemprotkan insektisida. Hama-hama ini menyebabkan turunnya kualitas buah dan tanaman itu sendiri.
Pare ini memiliki banyak manfaat. Sebagai contoh daun nya sangat  bermanfaat dan terbukti menyembuhkan batuk berdahak dan mengurangi gejala asma.

“Pare ini khasiatnya banyak sekali, contoh nya anak saya yang memiliki penyakit asma cukup saya berikan daun pare ini. Daunnya diperas, kemudian cairan nya yang berwarna hijau pekat tersebut langsung saya berikan ke anak, hasil nya  manjur,” lanjutnya.

Pada awalnya ia mengembangkan pare hanya untuk kebutuhan rumah tangga semata. “Saya menanam sejak tahun 90-an, namun karena ada potensi dari tanaman ini, saya pun berniat mengembangkannya beberapa tahun terakhir,” pungkas wanita yang berprofesi sebagi ibu rumah tangga ini.
Namun karena perawatannya tidak rumit, ia pun tertarik untuk mengembangkannya. Malah hasilnya sebagian sudah dijual.

Selain berkhasiat tanaman herbal ini juga berfungsi sebagai tanaman penyejuk dan penghijau terutama di sekitar lingkungan rumah.
“ Di kota kan banyak polusi, debu, asap kendaraan dan bermacam gas-gas yang berbahaya, terutama bagi anak-anak. Jadi menanam ini juga membantu mem-filter berbagai macam kotoran dan polutan yang bertebaran di udara, dan menciptakan udara yg lebih segar dan sehat terutama di lingkungan sekitar rumah,” katanya.

Dengan demikian pare merupakan tanaman bermanfaat dan  mudah dibudayakan. Perawatannya tidak ribet, dan memiliki nilai fungsional serta ekonomis bagi yang membudidayakannya.
 “Kalau ada niat tidak susah kok, saya saja sebagai ibu rumah tangga bisa membudidayakannya, sekalian mendukung ekonomi dan program penghijauan pemerintah” tutupnya. (ifadh-gsj)

0 komentar:

Posting Komentar