SOBAT pembaca yang budiman, pernah terjebak macet yang panjang, ditambah dengan udara yang panas, knalpot asap kendaraan bermotor yang menderu-deru, yang mengakibatkan pusing, panas, batuk, sesak nafas? Apalagi di Pekanbaru ini, wah tentunya pernah mengalaminya. Sekedar informasi nih, ternyata dalam suhu panas, terjadi penguapan bensin dari tangki bahan bakar dan dari kompartemen mesinnya. Semakin tinggi suhu, semakin besar penguapannya dan menyebabkan keluarnya zat hidrokarbon yang menyebabkan kabut polusi di atmosfer sampai sebesar 20 persen. (McPherson ).
Melihat paparan tersebut betapa besarnya bahaya yang kita hadapi setiap hari. Hampir tiap hari di kota-kota besar kendaraan bermotor menyebabkan polusi sebesar 20 persen ditambah lagi jumlah kendaraan bermotor yang setiap tahunnya bertambah drastis, gawat bukan kalau tidak diimbangi dengan pola memakmurkan dunia yang sehat, kebayangkan bakalan cepet rusak dunia ini.
Mungkin tulisan dengan judul “Kebun di dinding Kantor dan dinding parkir mobil” setidaknya dapat menjadi salah satu solusi untuk menghadapi polusi di Pekanbaru.
Pernah lihat kebun di tembok atau dinding? yang jelas hal tersebut bukanlah rekayasa foto atau gambar, tapi ini asli, tumbuhan itu merayap dan tumbuh menempel di dinding. Kalau kita gak tau apa manfaat tumbuhan itu mungkin akan segera di cabut dari tembok karena merasa terkotoria. Tapi nanti dulu, sejenak kita kaji ternyata tanaman penutup dinding itu memiliki manfaat yang sangat membantu yaitu membersihkan polusi udara. Dan jika ini diangkakan maka kira-kira 1 ha lahan hijau tumbuhan ini akan merubah 3,7 ton CO2 menjadi 2 ton O2, (BatamPos.go.id 2010). Dengan demikian tentunya akan membantu sekali dalam menciptakan udara yang sehat bagi masyarakat. Supaya tidak kelihatan berantakan, maka tumbuhan ini dapat diatur sedemikan rupa supaya sedap dipandang.
Tamanan yang memilik nama ilmiah Celemati paniculata ini, dapat tumbuh di tembok-tembok. Kita pun dapat menciptakan kebun di dinding kantor dan tembok parkiran mobil. Mengapa harus di tembok parkiran mobil? Karena menurut California Air Resources Board Tingkat pemaparan polusi udara indoor 25% sampai 62% lebih besar dibanding di outdoor. Kalau kita hubungkan maka sangat cocok sekali untuk mereduksi polusi di indoor dengan membudidayakan Celemati paniculata.
Selain Celemati paniculata. Ada lagi nih tanaman penyedot polutan yang lainnya seperti, Sansevera dan Blanceng. 4 helai tanaman sanseviera atau lidah mertua dapat menyerap polutan yang ada di ruangan sebesar 75 meter persegi. Kalau Blanceng atau Dieffenbachia sp, dapat mengeluarkan uap air yang menjadikan udara lembab.
Nah, kalau tiga tanaman ini di padukan dan dibudidayakan pada lingkungan perkantoran yang panas itu, maka akan menjadi lingkungan yang polusinya direduksi dan sehat untuk masyarakat.***
Dikirim Oleh:
Rudi Rendra
Mahasiswa UIN Suska
Mahasiswa UIN Suska
0 komentar:
Posting Komentar