Cagar biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) Riau adalah satu diantara tempat perkembangbiakkan Dialium Indum L atau asam kranji. Tumbuhan yang satu ini menambah jumlah angka keanekaragaman hayati GSK-BB yang memiliki manfaat bagi manusia.
Buah dari tumbuhan yang mempunyai tinggi 10-25 M ini enak dimakan. Bahkan tidak lazim buahnya diperjualbelikan. Buah dari tumbuhan ini berjenis polong dengan panjang 7-15 cm, masih muda buahnya berwarna hijau. Namun, setelah tua buahnya berwarna merah kehijauan.
Tidak hanya itu, tumbuhan ini juga memiliki khasiat untuk kesehatan. Diantaranya, daging buah Dialium indum berkhasiat sebagai obat sariawan, gusi berdarah dan sakit mencret. Sedangkan rebusan daunnya untuk mencuci besi yang berkarat. Untuk obat mencret dipakai + 15 gram daging buah Dialium indum yang sudah cukup masak lalu dimakan selagi masih segar.
Jika diteliti lebih jauh lagi, ternyata daun dan buah dari tumbuhan yang berbangsa Reseles ini juga mengandung zat kimia. Diantaranya, Saponin, flavonoida dan Polifenol.
Ciri khas dari tumbuhan ini begitu unik. Batangnya tegak, bulat, percabangan simpodial, berduri, dan berwarna putih kotor. Sedangkan daunnya majemuk, duduk berseling, menyirip genap, terdiri dari empat helai daun, lonjong, ujung dan pangkal tumpul, panjang 2-4 cm, lebar 1 - 2 cm, tepi rata, pertulangan menyirip, tipis, hijau.
Tumbuhan yang tumbuh di cagar biosfer yang diinisiasikan oleh Sinarmas Forestry ini juga memiliki bentuk bunga yang unik. Bunganya majemuk, bentuk malai, di ujung cabang atau di ketiak daun, tangkai silindris, benang sari dan putik halus, kuning, mahkota putih kekuningan.
Selain dimanfaatkan untuk konsumsi, kanopi dari tumbuhan ini juga sering digunakan sebagai Road-Side Tree. Sebab, kanopinya bagus. Maka dari itu tumbuhan ini termasuk tumbuhan yang unik di cagar biosfer.(pia-GSJ/News)
0 komentar:
Posting Komentar