Blogger Tricks


0

Target Perbaikan Lingkungan Riau 2012 Fokus ke Kualitas Air dan Udara

Riau Pos - For Us Senin, 02 Januari 2012
     Tahun 2012 akan menjadi tahun air dan udara yang bersih dan sehat bagi masyarakat Riau. Hal itu diungkapkan oleh Fadrizal Labay Kepala Badan Lingkungan Hidup (BLH) Riau.


     Tim Riau Pos For Us berkesempatan berbincang dengan Fadrizal Labay (27/12). Ketika ditanya tentang kondisi umum lingkungan hidup di Riau selama tahun 2011, Labay, begitu ia akrab dipanggil menyatakan bahwa kondisi lingkungan hidup Riau masih relatif dalam artian rata-rata. “Sepanjang tahun 2011 program-program lingkungan yang telah kita canangkan atau agendakan berjalan sesuai dengan rencana semula,” ungkapnya menjelaskan makna rata-rata tersebut. Meski, tambahnya, saya belum bisa yakin bahwa program-program tersebut efektif. Sebab sangat banyak indikator yang menentukan kondisi suatu lingkungan  layak dinyatakan sebagai lingkungan yang baik.

     Berdasarkan rangking lingkungan hidup 2011 yang diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia, kondisi lingkungan hidup Riau berada diperingkat 22 dari seluruh provinsi di Indonesia. “Hal tersebut dinilai berdasarkan luas atau tipisnya tutupan hutan alami yang masih dimiliki oleh masing-masing provinsi,” jelasnya.
     Sementara untuk tahun 2012, ungkap labay, dibidang lingkungan hidup Pemerintahan Riau akan lebih menitik beratkan pada perbaikan kualitas air bersih dan penurunan pencemaran udara. “Tahun 2012 Riau akan mendapatkan banyak kunjungan dengan adanya penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON), oleh karena itu jangan sampai polusi udara akibat pembakaran lahan danhutan menurunkan image Riau,” tuturnya.
     Untuk mengimplementasikan resolusi tersebut, tambahnya, maka ke depan Undang-Undang Lingkungan dan upaya-upaya penegakan hukum harus ditingkatkan.


     Hal senada juga diungkapkan oleh pengamat lingkungan hidup sekaligus  Penggagas yayasan Center for Tropical Peat Swamp Restoration and Conservation Indonesia (CTPRC),  Haris Gunawan ketika diwawancara di tempat terpisah (30/12). Ia menyatakan kondisi lingkungan hidup di Riau masih jauh dari bagus. Belum ada usaha optimal untuk pengelolaan lingkungan. Jika pun ada, hal itu belum menyentuh substansi persoalan lingkungan yang ada. Misalnya terus terjadi pembakaran hutan dan lahan, hingga konflik manusia dan satwa liar di sepanjang 2011 yang masih saja jadi lagu lama.


     Demikian juga halnya dengan semakin menipisnya tutupan hutan Riau. Ia mengungkapkan bahwa dilapangan kondisinya mungkin lebih parah lagi. Beberapa tutupan hutan alam dengan kategori hutan sekunder yang sudah pulih kerap menjadi incaran untuk dikonversi menjadi perkebunan skala di bawah satu hektare. “Ini tantangan bagi kita,” tuturnya.


    Oleh karena itu, dalam mengelola lingkungan hidup Riau, pemerintah harus mengimplementasikan Inpres Moratorium Juni 2011 atau Inpres Nomor 10 Tahun 2011 tentang penundaan pemberian izin baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut.


     Tahun 2012, tambahnya, pemerintah Riau harus memberdayakan masyarakat untuk penyelamatan tutupan hutan alami yang tersisa. Sebab masyarakat di sekitar hutan harus sejahtera dan harmonis hidup di lingkungannya.


    Pembangunan sudah saatnya mengedepankan kepentingan masyarakat tempatan. Terutama masyarakat yang hidup turun temuturun di lingkungan di sekitar hutan. Selain mengedepankan aspek ekonomi, pembangunan juga harus memperhatikan lingkungan dan masyarakat.


     “Saya yakin kalau kita tidak serius mengelola lingkungan hidup, maka Riau akan kehilangan potensi-potensi hutan alam, sumberdaya perikanan air tawar dan lahan gambutnya,” ujar Dosen Univeristas Riau yang sedang melanjutkan pendidikan S3 di Negeri Sakura.


     Oleh karena itu, lanjutnya, konversi hutan alam untuk kepentingan apapun harus dihentikan. “Saya pikir sudah cukup lah lokasi pengembangan untuk pembangunan. Hutan alam yang tersisa biarkan kita kelola dengan pendekatan yang berkelanjutan dan kita pasti mampu,” katanya yakin.


     Selain persoalan hutan dan lahan. Haris juga menambahkan harapannya untuk lingkungan hidup Riau yang lebih baik di tahun 2012 ini.


     “Perbaikan sempadan-sempadan sungai dengan penanaman pohon-pohon yang menjadi ciri khas hutan sempandan sungai, penyelamatan anak-anak sungai, merupakan pekerjaan yang harus segera kita lakukan di tahun ini,” tegas Bapak dua anak ini. Yah… sebelum sungai-sungai tersebut mengering dan hilangnya, mirisnya. So, Apa resolusi Anda untuk lingkungan dan Riau yang lebih baik? Happy New Year.(tya-gsj)

0 komentar:

Posting Komentar