Giam Siak Kecil-Bukit Batu (GSK-BB) adalah sebuah cagar biosfer yang merupakan gabungan dari dua suakamargasatwa. Satu Diantaranya adalah Suakamargasatwa Siak Kecil.
Nama Siak Kecil diambil dari nama sebuah kecamatan di Kabupaten Bengkalis, Riau. Karena sebahagian wilayah dari kecamatan ini adalah kawasan cagar biosfer, maka dari itu Siak Kecil merupakan jantung bagi kelestarian alam cagar biosfer yang memiliki luas 705.270 Ha tersebut.
Kecamatan yang beribu kota Lubuk Muda tersebut memiliki wilayah seluas 742.21 km2. Selain itu, wilayah yang memiliki 13 desa ini, juga memiliki area perbatasan. Satu diantaranya yakni sebelah utara wilayahnya berbatasan dengan Kecamatan Bukit Batu dan Bengkalis. Yang mana Kecamatan Bukit Batu tersebut juga merupakan bagian dari wilayah cagar biosfer.
Wilayah Kabupaten Bengkalis tersebut mempunyai kekayaan alam yang berlimpah. Satu diantaranya adalah perkebunan. Produksi tanaman perkebunan masyarakat diantaranya, karet 549 ton; kelapa sawit 3.273 ton; dan kelapa 399 ton dan kopi 9,15 ton.
Namun demikian, sebelum dimekarkan, wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan penghasil minyak bumi yang terbesar. Tidak hanya di Provinsi Riau tetapi juga di Indonesia. Saat ini ladang-ladang minyak terdapat di Kecamatan Mandau, Bukit Batu dan Merbau. Yang mana pengelolaannya dilakukan oleh PT. Caltex Pacific Indonesia, PT. BSP dan PT. Kondur Petroleum SA.
Selain perkebunan, masyarakatnya juga mempunyai kreatifitas yang tinggi. Misalnya, dalam membuat kerajinan. Seperti, pembuatan anyaman. Adapun pembuatan anyaman tersebut dengan memanfaatkan hasil alam. Diantaranya Bambu, Rotan dan Pandan yang memang tumbuh subur di Siak Kecil.
Kecamatan yang mempunyai penduduk sebanyak 20.297 jiwa ini menjadi sebahagian nyawa bagi cagar biosfer pertama di Riau tersebut. Sebab, sumber daya alamnya yang berlimpah, akan menjadi penopang untuk turut serta menjaga warisan alam Riau tersebut dimasa kini dan mendatang. (pia-gsj/new)
0 komentar:
Posting Komentar