Menjaga dan melesarikan alam dan lingkungan bukanlah perkara mudah. Nyatanya tidak semua orang mau dengan tulus mengabdikan diri terutama pada lingkungan. Namun bukan berarti bahwa tidak ada orang yang perduli pada kelestarian alam dan lingkungan. Seperti H Ismail Husin contohnya, meskipun tidak pernah mengenyam bangku universitas, ia menunjukkan sikap perduli terhadap mirisnya kondisi lingkungan yang mulai gersang di Riau.
Hanya dengan berlatar belakang ilmunya di Sekolah Kehutanan Menengah Atas (SKMA), ia dengan tekun menanam berbagai jenis tanaman khususnya kayu Sungkai (Peronema canescens) dan mulai merintis Taman Kembang Sungkai sejak tahun 1972 yang berlokasi di halaman rumahnya sendiri di Kampar.
“Tidak ada alasan saat membangun taman ini, selain sekedar rasa hobi dan kesenangan saya saja,” jelas Ismail saat ditemui di kediamannya di Kampar, kamis (12/01) lalu.
Disebut taman, tentunya memiliki beragam jenis tanaman. Selain kayu sungkai, Ismail juga menanam beberapa jenis tanaman unik seperti bambu telur, bunga seroja, matoa, dan lainnya.
“Beberapa jenis tanaman ini saya dapatkan dari luar provinsi Riau, salah satu contohnya bambu telur ini saya dapatkan dari Palembang,” tutur Ismail menambahkan.
Berawal dari kecintaanya terhadap alam tersebut, pria yang hijrah dari Kota Tanjung Pinang tersebut membuat program penanaman seribu Sungkai. Dari seribu Sungkai tersebut ia merasakan buah manis dengan mendapatkan penghargaan Kalpataru pada tahun 1992 dalam kategori sebagai penyelamat lingkungan di Desa Sekip Hilir, Kecamatan Rengat Indragiri Hulu, Riau.
Sejak ia menyelesaikan pendidikannya di SKMA, Ismail muda telah aktif dalam berbagai kegiatan lingkungan, bahkan hingga saat ini ia masih semangat dalam menjalani berbagai kegiatan meski telah berusia 70 tahun, dan dipercaya sebagai pembina Yayasan Pelopor Sehati Kabupaten Kampar yang bergerak di bidang penyelamat lingkungan.
Selain kecintaannya terhadap tanama, Ismail juga tertarik terhadap pembudidayaan ikan, seperti ikan koi dan ikan arwana. Ia mengaku mendapatkan bibit ikan koi tersebut saat perjalanannya di Sukabumi.
“Untuk jenis ikan koi dewasa bisa mencapai harga Rp 70000 per ekornya,” ungkap Ismail menambahkan.(diah-gsj)
0 komentar:
Posting Komentar