Blogger Tricks


0

Green Techno: Kompor Eco Fire Pot untuk Penduduk Negara Berkembang

Riau Pos - For Us Minggu, 27 November 2011

Kompor Eco Fire Pot untuk Penduduk Negara Berkembang

 

 

           

            Kompor menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi ibu-ibu di seluruh belahan dunia. Kompor memiliki berbagai macam jenis, mulai dari kompor yang tradisional dengan bahan bakar kayu hingga yang lebih modern seperti kompor minyak dan kompor gas.

            Namun, di negara berkembang biasanya yang banyak digunakan adalah kompor tradisional dengan bahan bakar kayu. Dan biasanya banyak asap yang ditimbulkannya. Menurut PBB saat ini diperkirakan sebanyak 1,4 juta wanita dan anak-anak meninggal akibat menghirup asap yang keluar dari kompor tradisional tersebut.

            Dikarenakan hal itulah, seorang wanita yang saat ini tinggal di Australia, Adama Kamara membuat sebuah kompor yang dengan mudah bisa dibuat sendiri.

Kompor Eco Fire Pot Bagi Penduduk Di Negara Berkembang

Di negara-negara berkembang, menurut PBB saat ini diperkirakan setiap tahunnya sebanyak 1,4 juta wanita dan anak-anak meninggal akibat menghisap asap yang keluar dari kompor tradisional dengan bahan bakar kayu atau biomassa padat lainnya.

Kompor tradisional memang masih banyak digunakan. Umumnya bahan bakar yang digunakan adalah kayu, minyak tanah atau batu bara. Setiap kali memasak bagi keluarganya para ibu di negara tersebut tanpa disadari juga menghirup asap yang mengandung senyawa kimia yang berbahaya bagi kesehatan.


Berangkat dari hal tersebut, seorang wanita, Adama Kamara, yang saat ini tinggal di Australia, membuat sebuah kompor yang dengan mudah bisa dibuat sendiri. Prototip yang saat ini dimiliki Adama Kamara terbuat dari pelat besi tipis, sementara jika negara-negara berkembang membutuhkannya, kompor tersebut bisa dibuat dari tanah liat atau susunan bata.

1. Pasang sumbu. 2. Tuangkan minyak bekas ke abu bekas gergaji kayu. 3. Tambahkan alkohol. 4. Aduk campuran minyak dan alkohol.
Proses membuatnya juga tidak sulit, hanya dibutuhkan minyak goreng bekas sebagai bahan bakar dengan sedikit campuran alkohol atau methanol, sumbu dari serat alami, seperti karung goni, saringan berbentuk tabung, wadah untuk menampung bahan bakar, yang kemudian disusun dengan saringan tabung yang didalamnya sudah dipasang sumbu, berada di dalam tabung lain yang dipenuhi dengan bahan bakar.
stacking-the-eco-fire-pot's-partsUntuk memasak selama 6 jam terus menerus, dibutuhkan bahan bakar campuran sebanyak 500 mililiter. Alih-alih memproduksi massal dan kemudian mengikirimkannya ke berbagai negara berkembang, Adama Kamara justru hanya ingin membagikan pengetahuannya agar banyak penduduk di negara tersebut yang kemudian bisa membuatnya sendiri.

0 komentar:

Posting Komentar