Blogger Tricks


0

Green Techno: Evolusi Sepeda dari KAYU ke METAL

Riau Pos - For Us Minggu, 27 November 2011
Evolusi Sepeda
dari KAYU ke METAL




SEJARAH perkembangan sepeda bermula pada abad ke-18. Ketika itu negara Perancis telah mengenal alat transportasi bernama velocipede. Sepeda ini berbeda sekali dengan sepeda yang sering kita lihat sekarang. Rangka sepeda ini tidak terbuat dari metal melainkan dari kayu. Keunikan velocipede ini adalah tidak adanya tuas pengemudi serta pedal pengayuh! So, bagaimana bagaimana cara mengendarainya? Imagine yourself, guys.

1818 Baron Karls Drais von Souebronn, menyempurnakan velocipede dan diberi nama Laufmaschine atau “mesin berlari”. Sepeda ini menggunakan dua roda yang terbuat dari kayu. Kedua roda ini bertujuan untuk menunjang efisiensi kerjanya. Namun, tuas pengemudi dan pedal pengayuh juga masih belum ada. Kemudian ditahun 1839, Kirkpatrick Macmillan pandai besi kelahiran Skotlandia menyempurnakan bentuk sepeda. Ia menambahkan pedal pengayuh sebagai “mesin penggerak”. Ia juga menghubungkan tuas pengemudi ke engkol (hub) sepeda. Pada tahun 1855, Ernest Michaux juga melakukan penyempurnaan bentuk sepeda. Ia membuat pemberat engkol sehingga laju sepeda lebih stabil. Bentuk ini kian disempurnakan dengan menambahkan velg untuk memperkuat roda. Tahun 1865,. Pierre Lallement mendesain sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang.

Perkembangan Ban
Kemajuan paling signifikan terjadi saat teknik penyambungan besi dan karet kian bagus, hingga Ernest Michaux mencoba mendesain sepeda yang keras dan kaku dengan menambahkan ban karet serta velg sebagai penguat ban tersebut. Seiring dengan terus berkembangnya teknologi serta inovasi, kini sepeda kian nyaman untuk digunakan baik oleh pria maupun wanita dalam segala usia. Kenyamanan ini makin sempurna ketika teknologi pengisian angin ban ditemukan oleh John Dunlop. Perkembangan sepeda pun tidak berhenti sampai di situ. Penemuan-penemuan lain seperti rem, perbandingan gigi yang bisa diganti-ganti, rantai, setang yang bisa digerakkan, dan masih banyak lagi makin menambah daya tarik dari sepeda.

Museum Sepeda
Perkembangan sepeda memaksa beberapa jenis serta model sepeda menjadi usang, hingga dibutuhkan museum sepeda tempat untuk penyimpanan. Di Indonesia sendiri ada beberapa museum untuk sepeda, salah satunya di Surabaya. Museum Negeri Mpu Tantular menyimpan berbagai bentuk sepeda yang paling awal, yang dirancang oleh Michael Kesler dari Jerman pada tahun 1766. Sepeda ini dilengkapi dengan alat duduk dan alat kemudi, tidak memakai pedal, bahan dari kayu, dan hanya dapat dikendarai di jalan yang datar atau menurun. Agar dapat bergerak maju, kaki si pengendara harus ditekan ke tanah, dan kecepatannya dapat mencapai hingga 15 km/jam. Sedangkan di luar negeri ada pula museum sepeda, misalnya di Bicycle Museum of America yang berada di New Bremen, Ohio, United States. Museum ini merupakan salah satu museum pribadi terbesar yang mengkoleksi berbagai jenis sepeda di dunia, yang terletak di 7 West Monroe Street. Koleksi yang ada di museum ini salah satunya adalah sepeda antik dari tahun 1800-an. (int/risky-gsj/mar )

0 komentar:

Posting Komentar