Bening Sanubari
Guru Homeschooling
Rumah Belajar Pelita Rumbai
Guru Homeschooling
Rumah Belajar Pelita Rumbai
Pernahkah kita menghitung berapa banyak sampah yang kita hasilkan setiap harinya? Sampah sisa makanan, tissue, botol, kertas, barang-barang dari plastik dan sebagainya. Jika setiap hari satu orang memproduksi 5 kg sampah, dalam seminggu kita akan menghasilkan 35 kg sampah. Dalam satu tahun kita akan menghasilkan 2.555 kg sampah. Itu baru sampah kita sendiri, belum ditambah dengan sampah yang dihasilkan oleh milyaran manusia lainnya.
Permasalah sampah bukan hanya berdampak pada persoalan lingkungan, tetapi juga telah menimbulkan kerawanan sosial dan bencana kemanusiaan. Seperti berbagai kasus yang pernah terjadi di beberapa tempat pembuangan akhir si Bojong Gede dan Bantargebang. Lantas, apa yang dapat kita lakukan agar sampah tidak menggunung dan membuat lingkungan tidak sehat? Ada beberapa hal kreatif dan efektif yang bisa kita lakukan dalam pengelolaan sampah.
Membuang sampah pada tempatnya. Sepertinya hal sepele, namun ternyata ini berpengaruh besar pada kenyamanan kita. Bayangkan jika seminggu saja kamar kita tidak dibersihkan dan tumpukan sampah berceceran di lantai kamar. Kamar menjadi kotor, pengap, bahkan bisa menjadi sarang tikus, kecoa juga nyamuk. Itu baru sampah di kamar kita saja. Lantas bagaimana jika seluruh orang di kota kita membuang sampah sembarangan? Pasti semua sudah pada tahu jawabannya. Karena itulah, yuk, kita mulai membiasakan membuang sampah pada tempatnya.
Composting. Memanfaatkan limbah sampah organik untuk dijadikan kompos besar manfaatnya. Selain bisa membuat tanaman kita tumbuh subur tanpa bantuan bahan-bahan kimia, kita pun juga tidak perlu repot-repot lagi mengeluarkan anggaran khusus untuk membeli pupuk. Pembuatan kompos pun tidak terlalu merepotkan seperti anggapan kita selama ini. Kita hanya butuh kemauan dan ketelatenan. Kumpulkan saja sampah-sampah organik di satu tempat. Jika masih punya lahan yang luas di pekarangan rumah, buatlah lubang untuk menyimpan sampah-sampah organic yang sudah terkumpul. Sirami dengan air, setelah 2-3 bulan, silakan tanam tumbuhan di lubang tersebut. Namun bila kita tidak mempunyai lahan kosong di rumah, kita bisa memanfaatkan ember atau drum bekas yang dilubangi bagian bawahnya. Simpan sampah organik, tanah atau kompos siap pakai yang bisa kita beli di penjual tanaman hias atau pupuk. Siram dengan air. Setiap 7 hari diaduk. Mudah bukan?
Replace. Untuk mengurangi penumpukan sampah, kita harus lebih bijak dalam memilih barang-barang. Gantilah barang-barang sekali pakai menggunakan barang-barang yang lebih tahan lama. ***
0 komentar:
Posting Komentar